Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Gambarkan Kengerian di Rumah Sakit Gaza Usai Dibom Israel

Reporter

image-gnews
Para pelayat, termasuk rekan-rekannya, membawa jenazah jurnalis Palestina Mohammed Soboh dan Saeed al-Taweel, yang terbunuh ketika sebuah rudal Israel menghantam sebuah gedung saat mereka berada di luar untuk meliput, di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, 10 Oktober , 2023. REUTERS/Arafat Barbakh
Para pelayat, termasuk rekan-rekannya, membawa jenazah jurnalis Palestina Mohammed Soboh dan Saeed al-Taweel, yang terbunuh ketika sebuah rudal Israel menghantam sebuah gedung saat mereka berada di luar untuk meliput, di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, 10 Oktober , 2023. REUTERS/Arafat Barbakh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala bedah ortopedi di Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi di Gaza, Fadel Naim, baru saja menyelesaikan prosedur ketika dia mendengar ledakan besar. Bagian bedah dipenuhi orang-orang yang berteriak minta tolong.

“Orang-orang berlarian ke bagian bedah sambil berteriak tolong kami, tolong kami, ada orang yang tewas dan terluka di dalam rumah sakit,” katanya.

“Rumah sakit itu penuh dengan korban tewas dan luka-luka, mayat-mayat yang terpotong-potong,” katanya. “Kami mencoba menyelamatkan siapa pun yang bisa diselamatkan tetapi jumlahnya terlalu banyak untuk tim rumah sakit.”

Ledakan pada Selasa menewaskan ratusan warga Palestina. Ledakan terjadi sehari sebelum kedatangan Presiden AS Joe Biden di Israel pada Rabu, 18 Oktiber 2023. Akibat ledakan itu, sejumlah pemimpin Arab membatalkan pertemuan dengan Biden.

Para pejabat Palestina menuduh Israel bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Israel mengatakan ledakan itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan kelompok militan Jihad Islam Palestina, namun mereka membantah bertanggung jawab.

Dokter Ibrahim Al-Naqa bangga dengan rumah sakit baptis yang berusia 100 tahun. Di wilayah konflik, mereka menyambut semua agama dan menawarkan pasien sebuah gereja dan masjid.

Pada hari Selasa, orang-orang yang mencari perlindungan dari pertempuran paling sengit antara militer Israel dan kelompok militan Palestina Hamas dalam beberapa dekade terakhir. Para korban dirawat di rumah sakit hingga meninggal dunia.

Darah menodai dinding dan tanah, di tempat yang biasanya damai untuk membantu memulihkan pasien ini. “Tempat ini menciptakan tempat berlindung yang aman bagi perempuan dan anak-anak, mereka yang lolos dari pemboman Israel ke rumah sakit ini, mereka yang melihat tempat ini sebagai tempat berlindung yang aman,” kata Naqa.

"Tanpa peringatan, rumah sakit ini menjadi sasaran. Kami tidak tahu apa sebutan dari peluru tersebut, namun kami melihat akibat yang ditimbulkan ketika peluru menargetkan anak-anak dan mencabik-cabik tubuh mereka." Jumlah korban tewas akibat ledakan di rumah sakit mencapai ratusan orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokter asal Inggris-Palestina, Ghassan Abusittah, mengatakan rumah sakit berguncang sepanjang hari karena pemboman. Dia mengatakan mendengar suara rudal sesaat sebelum ledakan besar. Langit-langit ruang operasi runtuh menimpa dirinya dan dokter lainnya. Di halaman dia bisa melihat tubuh dan anggota badan dimana-mana. Dia merawat seorang pria yang kakinya patah.

Abusittah mengatakan sistem medis di Gaza telah runtuh. Para dokter berjuang keras untuk mendapatkan sumber daya dasar. "Kami kehabisan tenaga. Jumlah pasien terus bertambah," katanya.

Militer Israel pada hari Rabu mengklaim memiliki bukti bahwa roket Palestina yang salah sasaran menyebabkan ledakan di rumah sakit. Hamas mengatakan itu adalah serangan udara Israel dan juru bicara Jihad Islam menolak tuduhan Israel.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra, mengatakan 471 warga Palestina tewas dan lebih dari 314 luka-luka di rumah sakit. “Pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Rumah Sakit Baptist adalah pembantaian abad ke-21 dan merupakan kelanjutan dari kejahatannya sejak Nakba rakyat kami pada tahun 1948,” kata Salama Marouf, kepala kantor media pemerintah Hamas.

Nakba atau bencana mengacu ketika banyak warga Palestina melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah selama perang tahun 1948 yang menyertai berdirinya Israel.

REUTERS 

Pilihan Editor: Presiden Palestina Sebut Israel Kelewat Batas, Sengaja Serang Rumah Sakit Gaza

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

1 jam lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.


Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

2 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menghancurkan selembar kertas dengan judul Piagam PBB dengan mesin saat ia berpidato di depan para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum memberikan suara pada rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota. anggota penuh PBB, di New York City, AS 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.


Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

3 jam lalu

Sebuah layar memperlihatkan hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?


Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

4 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Para pejabat Palestina mengatakan mayat-mayat itu termasuk korban perang Israel-Hamas dan mayat-mayat yang digali ketika pasukan Israel menerobos Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.


Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

5 jam lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.


Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

6 jam lalu

Seorang anak Palestina melihat lokasi serangan Israel di sebuah rumah yang hancur, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Hatem Khaled
Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza


Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

8 jam lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.


Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

8 jam lalu

Ilustrasi operasi. REUTERS
Top 3 Dunia; Pasien Penerima Transplantasi Ginjal Babi Hasil Rekayasa Meninggal

Top 3 dunia pada 13 Mei 2024, di antaranya berita pasien penerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama meninggal


Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

9 jam lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza


UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

16 jam lalu

Warga Palestina bepergian dengan mobil saat mereka melarikan diri dari Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur kota Gaza selatan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 8 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

Jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan Rafah karena serangkaian serangan militer Israel meningkat menjadi 360 ribu orang.