TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Israel telah melanggar batas dengan menargetkan Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza. Ia menyebut serangan yang menewaskan sedikitnya 500 orang itu sebagai pembantaian perang yang mengerikan dan tidak dapat ditoleransi.
Abbas mengatakan pada Rabu pagi bahwa pembicaraan apa pun selain menghentikan perang tidak dapat diterima. “Israel telah melewati semua garis merah. Kami tidak akan meninggalkan atau membiarkan siapa pun mengusir kami dari sana,” katanya.
Baca Juga:
Otoritas kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan serangan udara Israel menyebabkan ledakan pada Selasa malam. Sebaliknya, militer Israel mengaitkan ledakan di rumah sakit itu akibat kegagalan peluncuran roket oleh kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina. Kelompok tersebut menolak bertanggung jawab.
Abbas berada di Yordania untuk pertemuan empat pihak dengan Presiden AS Joe Biden, Raja Yordania Abdullah II, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi. Pertemuan dibatalkan setelah adanya serangan rudal itu.
Biden hanya akan mengunjungi Israel dan menunda perjalanannya ke Yordania, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Sebagian besar korban ledakan di rumah sakit di Jalur Gaza adalah perempuan dan anak-anak. Dilansir dari Al Jazeera, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena masih banyak jenazah yang belum teridentifikasi.
“Di Gaza, setidaknya lima rumah sakit menerima peringatan dari Israel untuk melakukan evakuasi. Menurut hukum internasional, rumah sakit dimaksudkan agar aman dan terlarang terhadap serangan. Di Gaza, prinsip ini tidak ditegakkan,” kata koresponden Al Jazeera.
Ashraf al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan bahwa Rumah Sakit Arab al-Ahli adalah rumah sakit bersejarah yang terkait dengan Gereja Anglikan. “Ini menampung banyak keluarga pengungsi dan pasien. Ini menjadi tempat perlindungan akibat serangan Israel di Gaza,” kata al-Qidra, seraya menambahkan bahwa layanan ambulans berusaha mengeluarkan jenazah, termasuk banyak anak-anak.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Indonesia Kecam Pengeboman Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Gaza