Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Dunia: Warga Australia Tolak Keberadaan Aborigin, Netanyahu Diminta Mundur

Reporter

image-gnews
Penggambaran Bendera Aborigin Australia berada di jendela rumah tetua adat Muruwari Rita Wright, anggota
Penggambaran Bendera Aborigin Australia berada di jendela rumah tetua adat Muruwari Rita Wright, anggota "Generasi yang Dicuri", di Sydney, Australia, 19 Januari 2021. REUTERS/Loren Elliott
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin dimulai dari warga Australia yang menolak mengakui keberadaan masyarakat Aborigin dan Pulau Selat Tores. Lebih dari 60 persen warga Australia memilih tidak dalam referendum yang dilakukan pada Sabtu lalu,

Berita top 3 dunia adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang diminta mundur hingga Iran mengancam perang Hamas Israel akan memiliki konsekuensi jika tak dihentikan. Berikut berita selengkapnya: 

1. Hasil Referendum: Warga Australia Menolak Akui Keberadaan Penduduk Asli

Para pemimpin masyarakat adat Australia pada Minggu, 15 Oktober 2023, menyerukan keheningan dan refleksi selama seminggu setelah referendum untuk mengakui Penduduk Asli dalam konstitusi ditolak dengan tegas oleh mayoritas penduduk.

Lebih dari 60 persen warga Australia memilih "Tidak" dalam referendum penting pada hari Sabtu, yang pertama dalam hampir seperempat abad, yang menanyakan apakah akan mengubah konstitusi untuk mengakui masyarakat Aborigin dan Pulau Selat Torres melalui pembentukan badan penasehat Masyarakat Adat. "Suara kepada Parlemen", yang dapat memberikan nasihat kepada parlemen mengenai hal-hal yang menyangkut masyarakat.

Hasil ini merupakan kemunduran besar bagi upaya rekonsiliasi dengan komunitas Pribumi di negara tersebut, dan juga merusak citra Australia di mata dunia mengenai cara mereka memperlakukan penduduk aslinya.

Berbeda dengan negara-negara lain yang memiliki sejarah serupa seperti Kanada dan Selandia Baru, Australia belum secara formal mengakui atau mencapai perjanjian dengan Penduduk Aslinya.  

Penduduk Aborigin dan Pulau Selat Torres merupakan 3,8 persen dari 26 juta penduduk Australia dan telah mendiami negara tersebut selama sekitar 60.000 tahun. Namun mereka tidak disebutkan dalam konstitusi dan berdasarkan sebagian besar ukuran sosial-ekonomi, mereka adalah kelompok masyarakat yang paling dirugikan di negara ini.

"Ini adalah sebuah ironi yang pahit. Bahwa orang-orang yang baru berada di benua ini selama 235 tahun menolak untuk mengakui mereka yang telah tinggal di benua ini selama 60.000 tahun atau lebih adalah hal yang tidak masuk akal," kata para pemimpin dalam sebuah pernyataan yang dirilis di platform media sosial.

Para pemimpin mengatakan mereka akan menurunkan bendera Aborigin dan Pulau Selat Torres menjadi setengah tiang selama seminggu dan mendesak negara lain untuk melakukan hal yang sama.

Pemimpin Masyarakat Adat Australia dan mantan pemain rugby nasional Lloyd Walker mengatakan jalan menuju rekonsiliasi tampaknya sulit saat ini, namun masyarakat harus terus berjuang.

Selengkapnya baca di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 jam lalu

Dr. Adnan Al-Bursh. Istimewa
Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.


Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

4 jam lalu

Sejumlah ultra Ortodoks berada di rudal balistik sebelum dievakuasi dari lokasi ditemukannya di gurun usai serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Iran terhadap Israel, dekat kota selatan Israel. Arad, Israel 26 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.


PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

7 jam lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.


Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

15 jam lalu

Suasana Optus Stadium di Perth yang merupakan stadion terbesar di Australia Barat, Jumat 26 April 2024. Tempo/ JONIANsYAH HARDJONO
Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya


Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

16 jam lalu

Acara penandatanganan Kontrak Kerja sama Bantuan Hibah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang pada 1 Mei 2024, untuk proyek pengenalan, diseminasi, dan pelatihan penggunaan peralatan sederhana untuk mendorong proses produksi, pengolahan, dan penjualan guna meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.


Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

1 hari lalu

Presiden Kolombia Gustavo Petro. Luisa Gonzalez/Reuters
Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.


Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Pakar dari Indonesia dan Australia pada 30 April 2024 membahas dekarbonisasi dalam sebuah acara diskusi yang diadakan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi


Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Situs bersejarah Bathrust Lighthouse di Pulau Rottnest, Perth, Australia Barat, Minggu 28 April 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.


Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping


Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

2 hari lalu

Suasana jantung kota Perth, Australia, Jumat 26 April 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle