TEMPO.CO, Jakarta - Perang Hamas vs Israel belum juga reda. Blokade total atas Jalur Gaza dilakukan oleh Israel sudah berjalan. Tindakan tersebut dinyatakan oleh Pemerintah Israel pada Senin, 9 Oktober 2023. Tentu saja hal ini berdampak dalam konflik yang sedang terjadi.
Israel memberlakukan pemblokadean total terhadap Jalur Gaza, artinya tidak ada pasokan makanan, air, bahan bakar, dan listrik bagi warga di sana. Tentu hal tersebut merupakan hak hidup manusia dan kebutuhan primer dalam dunia sekarang ini. Namun, sebelum mengetahui dampaknya saat ini. Terlebih dulu harus dipahami keadaan Jalur Gaza sebelum pemblokadean.
Secara geografis, Jalur Gaza berbatasan langsung dengan Laut Mediterania. Selain itu, berbatasan juga dengan Israel di sebelah timur dan utara (51 kilometer) dan Mesir di sebelah barat (11 kilometer). Dengan panjang 42 kilometer dan lebar 10 kilometer, Jalur Gaza menjadi rumah warga Palestina. Diketahui juga bahwa Jalur Gaza merupakan salah satu kawasan terpadat di dunia.
Dalam menjalani hidupnya, warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel. Dilansir dari Aljazeera, sebagian listriknya dipasok dari pembangkit listrik di Israel. Memang ada beberapa pembangkit listrik di wilayah Jalur Gaza, tetapi bahan bakarnya pun didapatkan dari Israel. Hal tersebut tentu sangat masuk akal karena kawasannya dikepung oleh wilayah Israel. Sebelum melakukan blokade total, nyatanya Israel telah mempersulit akses warga Palestina terhadap kebutuhan hidupnya.
Kenyataan Jalur Gaza memang memiliki perbatasan dengan laut yang mungkin digunakan untuk akses dengan negara lain. Namun, pada kenyataannya Israel sudah melakukan blokade secara intensif selama 16 tahun konflik terhadap Jalur Gaza. Hal ini mematikan secara ekonomi karena warganya dilarang ketat untuk keluar dari wilayah tersebut, termasuk perairannya.
Blokade total yang dilakukan Israel mengakibatkan kesulitan hidup bagi warga Jalur Gaza. Makanan adalah kebutuhan penting bagi hidup manusia. Listrik pun tidak kalah pentingnya, terlebih dalam keadaan konflik yang memerlukan alat medis dalam menanggulangi dampaknya. Izin medis ke luar negeri sebelum pemblokadean total pun sudah sulit didapatkan oleh warga Jalur Gaza. Tentu warga Jalur Gaza menjadi sengsara oleh tindakan yang dilakukan Israel.
Kawasan Jalur Gaza menjadi target pemblokadean dan penyerangan oleh Israel karena wilayah tersebut merupakan basis Hamas, milisi yang menyerang Israel dalam konflik ini. Jadi dapat dikatakan bahwa pemblokadean ini adalah taktik balasan dari Israel kepada Hamas. Bagaimanapun perkembangan selanjutnya dari konflik Hamas vs Israel, tindakan ini tentunya sangat berpengaruh.
M. ROBY SEPTIYAN | ANANDA BINTANG PURWARAMDHONA
Pilihan editor: Israel Tak Akan Hentikan Pengepungan Jalur Gaza Sampai Sandera Dibebaskan