TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS) berbicara untuk pertama kali lewat telepon sejak hubungan keduanya membaik setelah kesepakatan yang ditengahi Cina. Mereka membahas konflik Palestina vs Israel pada hari Rabu, 11 Oktober 2023.
Percakapan telepon kedua pemimpin negara tersebut terjadi ketika Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan mematikan yang dilakukan militan Hamas Palestina di Israel pada Sabtu lalu, 7 Oktober 2023.
Raisi dan Pangeran MbS membahas “perlunya mengakhiri kejahatan perang terhadap Palestina,” media pemerintah Iran melaporkan.
Putra mahkota Saudi “menegaskan bahwa Kerajaan sedang melakukan segala upaya yang mungkin dilakukan dalam berkomunikasi dengan semua pihak internasional dan regional untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung,” kata kantor berita Saudi SPA.
Ia pun kembali menegaskan penolakan Arab Saudi untuk menargetkan warga sipil dengan cara apa pun, tambah SPA.
Setelah tujuh tahun bermusuhan, Arab Saudi dan Iran sepakat untuk melanjutkan hubungan pada bulan Maret berdasarkan kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Cina Hubungan buruk antara keduanya telah mengancam stabilitas dan keamanan di Teluk dan membantu memicu konflik di Timur Tengah, dari Yaman hingga Suriah.
Ketika ditanya tentang panggilan telepon Raisi dengan putra mahkota, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington, yang dengan tegas mendukung Israel dalam perjuangannya melawan Hamas, “terus berhubungan dengan para pemimpin Saudi”.
Pejabat itu menambahkan bahwa AS meminta mitranya yang memiliki saluran atau hubungan dengan Hamas, Hizbullah Lebanon atau Iran “untuk membuat Hamas mundur dari serangannya, membebaskan sandera, mengusir Hizbullah (dan) menjauhkan Iran dari keributan.”
REUTERS
Pilihan Editor: Hamas Rilis Video Pembebasan Sandera Seorang Wanita dan Dua Anak Israel