TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan perang setelah militan Palestina, Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Pertempuran terburuk dalam beberapa dekade ini telah menewaskan lebih dari 600 warga Israel dan melukai lebih dari 1.000 orang, meninggalkan banyak mayat warga sipil berserakan di jalan.
Serangan Hamas yang memporak-porandakan Israel tentunya sangat mengejutkan negara Yahudi itu. Mengingat, selama beberapa tahun terakhir, Israel memiliki Iron Dome yang terkenal sebagai sistem pertahanan udara yang paling hebat di dunia. Namun, serangan Hamas Sabtu kemarin terbukti sukses meruntuhkan pertahanan Iron Dome dan menyebabkan hujan rudal dari Jalur Gaza mengenai wilayah Israel.
Iron Dome adalah sistem pertahanan antirudal udara Israel yang dapat mempertahankan diri dari roket jarak pendek dengan mengintersepnya di udara di atas negara tersebut. Sistem teknologi canggih ini dapat mencegat roket masuk dari wilayah musuh dan menyelamatkan banyak nyawa. Berikut adalah sejumlah fakta-fakta Iron Dome milik Israel.
1. Beroperasi Mulai 2011
Menurut situs IDF, Iron Dome yang juga dikenal sebagai “Kippat Barzel”dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries. Sistem ini mulai beroperasi pada Maret 2011 dan melakukan intersepsi pertamanya terhadap roket dari Gaza pada April 2011. Sejak itu, sistem ini telah berhasil mencegat ribuan roket. Sistem ini dirancang untuk merespons ancaman dari Gaza dan selatan Lebanon.
2. Gunakan Radar Multi-Misil
Iron Dome menggunakan radar multi-misil untuk mendeteksi jalur roket. Pusat komando dan kontrol sistem menganalisis lintasan roket dan area perkiraan pendaratannya. Peluncur menerima perintah untuk beroperasi dari unit komando dan kontrol untuk menembakkan roket dan mengintersep roket yang datang. Komponen kecerdasan buatan dari sistem tersebut menentukan apakah orang akan berada dalam bahaya akibat misil yang datang. Jika sebuah misil tidak dianggap sebagai ancaman, maka sistem akan membiarkan roket itu mendarat.
3. Jangkauan Tembak Mencapai 40 mil
Sementara, menurut situs Israel21c, Iron Dome dirancang untuk menembak jatuh misil dengan jangkauan sekitar 40 mil atau kurang karena merupakan sistem pertahanan udara jarak pendek. Sistem ini juga memiliki kemampuan untuk dipindahkan, baik ke kapal maupun di darat, untuk lebih baik memenuhi kebutuhan pertahanan. Iron Dome harus diisi ulang untuk terus mengintersep misil-misil yang datang. Sistem Iron Dome juga dirancang agar mudah dioperasikan oleh prajurit wanita rata-rata dengan tinggi badan 160 sentimeter dan berat 48 kilogram.