TEMPO.CO, Jakarta - Israel dan kelompok bersenjata kuat Lebanon, Hizbullah, saling baku tembak artileri dan roket pada Minggu 8 Oktober 2023 menyusul serangan paling mematikan dalam beberapa tahun yang dilakukan oleh milisi bersenjata Palestina terhadap Israel.
Israel menembakkan rentetan artileri ke Lebanon selatan setelah Hizbullah menargetkan tiga posisi militer Israel di Peternakan Shebaa yang disengketakan. Belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Pada Sabtu, serangan multi-cabang oleh orang-orang bersenjata Palestina di kota-kota Israel menyebabkan sedikitnya 250 warga Israel tewas, dan setidaknya 313 warga Palestina tewas dalam pemboman balasan Israel.
Hizbullah, sebuah partai bersenjata yang didukung oleh Iran, mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan roket dan artileri berpemandu ke tiga pos di Peternakan Shebaa “sebagai solidaritas” dengan rakyat Palestina.
Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya menembakkan artileri ke wilayah Lebanon tempat tembakan lintas batas diluncurkan. “Artileri IDF (Pasukan Pertahanan Israel) saat ini menyerang wilayah di Lebanon tempat penembakan dilakukan,” katanya.
Militer Israel mengatakan salah satu drone miliknya menyerang pos Hizbullah di kawasan Har Dov, sebuah kawasan di Shebaa.
“Pada titik ini, tidak ada ancaman lebih lanjut di Har Dov atau arena utara,” kata juru bicara IDF Daniel Hagari dalam sambutannya di televisi, seraya menambahkan bahwa militer tetap dalam siaga tinggi.
IDF kemudian mengatakan bahwa mereka melepaskan tembakan peringatan terhadap sejumlah "tersangka" di daerah yang sama di Har Dov.
Sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa sebuah tenda yang didirikan oleh Hizbullah di Peternakan Shebaa telah dihantam dan para pejuang Hizbullah telah mendirikan tenda baru.