TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan, Amerika Serikat “dengan tegas mengutuk” serangan yang dilakukan Hamas dan mendukung pemerintah serta rakyat Israel, demikian laporan CNN pada hari Sabtu, mengutip pernyataan dari juru bicara Hamas.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin menyatakan, AS siap mendukung Israel.
“Dalam beberapa hari mendatang, Departemen Pertahanan akan bekerja untuk memastikan bahwa Israel memiliki apa yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri dan melindungi warga sipil dari kekerasan dan terorisme tanpa pandang bulu,” kata Austin dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Rusia menyatakan keprihatinannya yang paling dalam atas memburuknya konflik Israel-Palestina, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
“Kami menyerukan kepada pihak Palestina dan Israel untuk segera menerapkan gencatan senjata, meninggalkan kekerasan, melakukan pengendalian diri yang diperlukan dan membangun, dengan bantuan komunitas internasional, sebuah proses negosiasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian yang komprehensif, abadi dan telah lama ditunggu-tunggu. Timur Tengah,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Rusia menjalin kontak dengan Israel, Palestina dan negara-negara Arab mengenai gejolak ini, kantor berita Interfax melaporkan sebelumnya, mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov.
Kelompok Islam Palestina Hamas melancarkan serangan terbesar terhadap Israel dalam beberapa tahun pada hari Sabtu dalam serangan mendadak yang menggabungkan kelompok bersenjata yang menyeberang ke beberapa kota Israel dengan rentetan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza.
Israel mengatakan mereka berada dalam kondisi perang dan memulai serangannya sendiri terhadap sasaran Hamas di Gaza, dengan media Israel melaporkan baku tembak antara kelompok pejuang Palestina dan pasukan keamanan di Israel selatan.
Utusan Perdamaian Timur Tengah PBB TOR Wennesland menyayangkan terjadinya bentrok senjata itu.
"Ini adalah jurang yang berbahaya, dan saya mengimbau semua orang untuk mundur dari jurang tersebut."
REUTERS
Pilihan Editor Kerabat Korban Serangan Rudal Rusia: Setengah Desa Lenyap