Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Tewas Banjir Bandang di Danau Himalaya Bertambah Jadi 40 Orang

Reporter

image-gnews
Gunung Everest, Himalaya (Pixabay)
Gunung Everest, Himalaya (Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 40 orang tewas setelah danau glasial meluap dan memicu banjir bandang minggu ini di Pegunungan Himalaya, India. Menurut pejabat setempat, tim penyelamat masih mencari puluhan korban yang hilang pada hari kedua.

Danau Lhonak di negara bagian Sikkim yang bergunung-gunung di timur laut meluap pada hari Rabu. Hujan lebat dan longsoran salju, menyebabkan banjir besar di sungai Teesta.

Banjir ini adalah salah satu bencana terburuk di kawasan tersebut dalam lebih dari 50 tahun terakhir. Cuaca ekstrem menyebabkan kerusakan luas di Himalaya di Asia Selatan dalam beberapa tahun terakhir, yang oleh para ilmuwan dianggap sebagai penyebab perubahan iklim.

Pihak berwenang di Sikkim mengatakan bencana yang terjadi menjelang hari raya dan musim pariwisata di negara bagian yang indah itu, telah berdampak pada kehidupan 22.000 orang. Para ilmuwan dan otoritas pemerintah sedang mengerjakan sistem peringatan dini untuk banjir glasial di Danau Lhonak. Sistem itu bisa memberi masyarakat lebih banyak waktu untuk mengungsi.

Pada Kamis malam, jumlah korban tewas baru mencapai 18 orang. Para pejabat di negara bagian tetangga, Benggala Barat, mengatakan bahwa tim darurat menemukan 22 jenazah lainnya yang tersapu air.

“Ketinggian air telah surut di beberapa daerah tetapi wilayah utara Sikkim terputus total. Tim bantuan tidak dapat mencapai daerah yang terkena dampak di sana,” ujar Tseten Bhutia, seorang pejabat negara. Jaringan telepon seluler dan telepon rumah di wilayah itu tidak berfungsi.

Sekitar 2.400 orang telah dievakuasi dan 7.600 orang berada di kamp bantuan, kata Bhutia. Institusi swasta dan pemerintah telah ditutup di wilayah tersebut hingga 15 Oktober.

Lima belas jembatan telah tersapu di negara bagian tersebut, sehingga menghambat operasi penyelamatan. Semua jembatan di hilir pembangkit listrik tenaga air NHPC Teesta-V telah terendam atau tersapu air, kata pemerintah India.

Foto dan video di media sosial menunjukkan jalanan tertutup lumpur dan batu, kendaraan macet, dan sungai kecil berlumpur mengalir di lereng bukit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentara mengatakan pihaknya berencana mengevakuasi hampir 1.500 wisatawan yang terdampar menggunakan helikopter seiring membaiknya cuaca di wilayah tersebut.

Peralatan militer, termasuk senjata api dan bahan peledak, hanyut di sungai Teesta, kata juru bicara kementerian pertahanan dalam sebuah postingan di media sosial.

Satu mortir ditembakkan oleh penduduk di distrik tetangga di negara bagian Benggala Barat yang kemudian meledak. Akibatnya satu anak tewas dan enam orang terluka, kata anggota parlemen setempat Pradeep Kumar Barma kepada kantor berita ANI.

Hujan diperkirakan tetap mengguyur wilayah ini, lebih dari dua kali lipat tingkat normal, sehingga menimbulkan banjir yang lebih buruk daripada yang terjadi pada Oktober 1968. Banjir saat itu diperkirakan menewaskan 1.000 orang.

Hujan lebat akan terjadi di beberapa bagian wilayah itu pada hari Jumat. Intensitas hujan kemungkinan akan mereda, kata Departemen Meteorologi India.

REUTERS

Pilihan Editor: Zelensky Ingatkan Eropa: Rusia Akan Serang Negara Lain Bila Menang di Ukraina

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

2 hari lalu

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak. Foto: Canva
Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.


Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

2 hari lalu

Umat Muslim berdoa sebelum mereka makan makanan berbuka puasa di sebuah toko baju, selama bulan puasa Ramadan di kawasan tua Delhi, India, 29 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.


BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

2 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengamati alat pengukur durasi penyinaran matahari (Campbell Stokes) di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.


Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

3 hari lalu

Ilustrasi UTBK (ujian tulis berbasis komputer). TEMPO/Tony Hartawan
Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.


Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

3 hari lalu

Evakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Tembaba, Kelurahan Tallang Sura', Kecamatan Buntao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu 27 April 2024.  Bencana tanah longsor yang dipicu hujan lebat itu terjadi pada Jumat pagi sehari sebelumnya. (ANTARA/HO-Dokumentasi Basarnas Makassar)
Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

Dua kali tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi lalu menimbun sembilan warga. Tiga di antaranya tewas.


BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

4 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

4 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

4 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

5 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

5 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.