TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan para pemimpin Eropa akan ancaman Rusia. Dia mengatakan bahwa Rusia dapat membangun kembali kemampuan militernya dan menyerang negara-negara lain dalam waktu lima tahun jika Eropa tak mendukung Ukraina.
Zelensky juga mengatakan ia tetap yakin akan kelanjutan bantuan keuangan AS dan Eropa meskipun ada badai politik di Washington dan tempat lain. Ia menyampaikan pandangannya itu dalam pidato yang emosional pada pertemuan puncak Komunitas Politik Eropa di Spanyol, Kamis, 5 Oktober 2023.
Ia menggambarkan bahwa anak-anak Ukraina di kota timur Kharkiv belajar dari jarak jauh atau menghadiri kelas di stasiun kereta bawah tanah karena serangan udara. “Sampai ada sistem pertahanan udara yang efektif, anak-anak tidak bisa bersekolah,” katanya pada pertemuan di kota Granada.
Pada Kamis, Rusia menyerang sebuah desa di wilayah Kharkiv. Serangan itu menewaskan sedikitnya 51 orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia enam tahun, kata para pejabat Ukraina.
Zelensky mengatakan dengan memberikan peralatan militer tambahan ke Ukraina, negara-negara Eropa dapat membantu memastikan bahwa drone, tank, atau senjata Rusia lainnya tidak akan menyerang siapa pun di Eropa. “Kita tidak boleh membiarkan (Presiden Rusia Vladimir) Putin menggoyahkan belahan dunia lain dan mitra untuk menghancurkan kekuatan Eropa,” kata Zelensky.
Ia menegaskan bahwa kehadiran Rusia, militer atau proksinya di wilayah negara lain merupakan ancaman. "Kita harus bekerja sama untuk mendorong Rusia keluar dari wilayah negara lain," katanya.
Komunitas Politik Eropa didirikan tahun lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina untuk mendorong kerja sama di antara lebih dari 40 negara mulai dari Norwegia hingga Moldova. Pertemuan di Granada memberikan kesempatan kepada para pemimpin seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak untuk menyatakan kembali dukungan terhadap Ukraina. Gejolak politik di AS dan Eropa menimbulkan pertanyaan tentang kelanjutan dukungan untuk Ukraina.
Perselisihan di antara mayoritas Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS telah memperumit negosiasi anggaran. Dukungan di Eropa juga tampak kurang solid setelah mantan Perdana Menteri pro-Rusia Robert Fico memenangkan pemilu di Slovakia akhir pekan lalu dengan janji mengakhiri bantuan militer ke Ukraina.
“Situasi dengan Amerika Serikat berbahaya, ini adalah masa yang sulit,” katanya setelah mengadakan beberapa pertemuan di KTT tersebut. "Saya pikir Amerika Serikat dan Eropa akan bersama-sama dengan Ukraina dan kita akan bersama-sama keluar dari krisis ini."
Ketua Komisi Eropa, eksekutif Uni Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan blok tersebut sedang mengerjakan paket Ukraina senilai 50 miliar euro untuk 2024-2027. Dia “sangat yakin” tentang kelanjutan bantuan AS untuk Kyiv.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Ukraina dapat terus mengandalkan dukungan dari Eropa. “Ada komitmen yang sangat dalam dan kuat karena kita semua tahu bahwa kita sedang membicarakan Eropa dan kemungkinan besar perdamaian abadi di benua kita,” katanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Joe Biden Berencana Bertemu Xi Jinping di San Fransisco pada November