Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turki Tahan 145 Orang Terkait Partai Pekerja Kurdistan Pasca-Serangan Bom Ankara

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Seorang ahli penjinak bom bekerja di lokasi kejadian setelah terjadinya serangan bom di Ankara, Turki 1 Oktober 2023. REUTERS/Cagla Gurdogan
Seorang ahli penjinak bom bekerja di lokasi kejadian setelah terjadinya serangan bom di Ankara, Turki 1 Oktober 2023. REUTERS/Cagla Gurdogan
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPolisi Turki menahan sekitar 145 orang di seluruh negeri semalam yang dicurigai memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, media pemerintah melaporkan pada Selasa, 3 Oktober 2023, dua hari setelah serangan bom di Ankara yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan tersebut, demikian dilaporkan Reuters.

Pada Minggu, dua penyerang meledakkan bom di dekat gedung-gedung pemerintah di Ankara, menewaskan mereka berdua dan melukai dua petugas polisi. Kelompok militan terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) mengaku bertanggung jawab.

Turki kemudian melancarkan serangan udara terhadap sasaran-sasaran militan di Irak utara dan menahan para tersangka di Istanbul semalaman, beberapa jam setelah PKK menyatakan bertanggung jawab.

Operasi polisi terbaru dipusatkan di provinsi Sanliurfa, tenggara Turki.

Empat ratus enam puluh enam operasi telah dilakukan terhadap “unit intelijen” kelompok militan Kurdi PKK di seluruh negeri, kata Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya di platform media sosial X pada Selasa. Lima puluh lima tersangka telah ditahan di 16 provinsi, tambahnya.

Yerlikaya mengatakan, 928 orang ditangkap karena memiliki senjata ilegal, sementara 67 lainnya ditahan karena dicurigai memiliki hubungan dengan PKK. Sekitar 13.400 personel keamanan ambil bagian dalam operasi tersebut, dan lebih dari 1.000 senjata ilegal disita.

Sinem Koseoglu dari Al Jazeera mengatakan pasukan keamanan bertujuan untuk menahan sebanyak mungkin tersangka dalam operasi tersebut.

“Ini tidak berarti bahwa semua orang akan ditangkap. Ini baru penahanan pertama,” jelasnya, melaporkan dari Istanbul.

Koseoglu mengatakan cakupan operasi menunjukkan polisi semakin intensif mengumpulkan informasi terhadap tersangka PKK.

Dia menambahkan bahwa pusat penggerebekan pada Selasa adalah Sanliurfa, sebuah kota besar di tenggara yang berbatasan dengan Suriah.

Serangan Bom Ankara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PKK telah memimpin pemberontakan bersenjata selama puluhan tahun di Turki dan dianggap sebagai organisasi “teroris” oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Puluhan ribu orang telah tewas sejak dimulainya konflik pada 1984.

Pada Minggu, seorang pengebom bunuh diri meledakkan alat peledak di dekat pintu masuk Kementerian Dalam Negeri Turki, beberapa jam sebelum Presiden Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan berpidato di depan parlemen saat kembali dari reses musim panas.

Pria bersenjata kedua tewas dalam baku tembak dengan polisi. Dua petugas polisi terluka ringan dalam serangan itu.

Para tersangka tiba di lokasi kejadian dengan menggunakan kendaraan yang mereka sita dari seorang dokter hewan di kota Kayseri, Turki tengah, setelah menembak kepalanya, kata para pejabat.

PKK mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut situs berita yang dekat dengan kelompok tersebut, sementara pihak berwenang Turki mengidentifikasi salah satu penyerang sebagai anggota PKK.

Beberapa jam kemudian, pesawat-pesawat tempur Turki melakukan serangan terhadap situs-situs yang diduga milik PKK di Irak utara, yang merupakan basis kepemimpinan kelompok tersebut.

REUTERS | AL JAZEERA 

Pilihan Editor: Hadiah Nobel Kedokteran 2023 untuk Penemu Vaksin Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketika AS Bungkam, Erdogan Berjanji akan Ambil Langkah Hukum atas Pembunuhan Eygi

4 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara, Turki, 4 September 2024. REUTERS/Murad Sezer/File
Ketika AS Bungkam, Erdogan Berjanji akan Ambil Langkah Hukum atas Pembunuhan Eygi

Erdogan mengatakan bahwa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap serangan Israel yang "semakin berani."


Erdogan Serukan Negara-negara Islam Bersatu Lawan Israel

5 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara, Turki, 4 September 2024. REUTERS/Murad Sezer/File
Erdogan Serukan Negara-negara Islam Bersatu Lawan Israel

Erdogan mengajak negara-negara Islam melawan Israel sehingga memicu ketegangan dengan negara ini.


Erdogan Serukan Aliansi Islam Melawan Israel

6 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara, Turki, 4 September 2024. REUTERS/Murad Sezer/File
Erdogan Serukan Aliansi Islam Melawan Israel

Erdogan meminta negara-negara Islam membentuk aliansi untuk melawan ancaman ekspansionisme yang terus meningkat dari Israel.


Turki Secara Resmi Ajukan Keanggotaan BRICS

12 hari lalu

Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan mengibarkan bendera di luar markas Partai AK, di Ankara, Turki 15 Mei 2023. REUTERS/Umit Bektas
Turki Secara Resmi Ajukan Keanggotaan BRICS

Turki secara resmi telah meminta untuk bergabung dengan kelompok negara-negara emerging market BRICS


Erdogan: Serangan Israel di Gaza Pembantaian Warga Sipil

30 hari lalu

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan Palestina di Gaza, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. Dilara Senkaya/Reuters
Erdogan: Serangan Israel di Gaza Pembantaian Warga Sipil

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras serangan militer Israel di Jalur Gaza


Erdogan Bertemu Presiden Palestina, Janji Turki Akan Terus Menekan Israel

30 hari lalu

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan Palestina di Gaza, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. Dilara Senkaya/Reuters
Erdogan Bertemu Presiden Palestina, Janji Turki Akan Terus Menekan Israel

Erdogan mengatakan dalam pertemuan dengan Mahmoud Abbas bahwa Turki akan menekan Israel untuk mengakhiri perang di Gaza.


5 Tempat yang Paling Menarik Dikunjungi di Ankara, Ibu Kota Turki

31 hari lalu

Anitkabir, makam Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Turki modern di Ankara, Turki (Pixabay)
5 Tempat yang Paling Menarik Dikunjungi di Ankara, Ibu Kota Turki

Ankara kalah populer dibandingkan Istanbul. Kota ini menawarkan sekilas gambaran autentik tentang masa lalu dan masa kini Turki.


Erdogan Terima Anak-anak Mendiang Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

34 hari lalu

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas  Palestina di Gaza, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023 [Dilara Senkaya/Reuters]
Erdogan Terima Anak-anak Mendiang Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menerima putra-putra Ismail Haniyeh, Abdusselam dan Hammam di Istanbul


Turki Menjauh dari Israel: Ini Tanda-tandanya

36 hari lalu

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas  Palestina di Gaza, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023 [Dilara Senkaya/Reuters]
Turki Menjauh dari Israel: Ini Tanda-tandanya

Pemerintah Turki telah dikritik karena tidak melakukan cukup banyak hal untuk Gaza, tetapi telah bergerak untuk memutuskan banyak hubungan.


Israel Samakan Erdogan dengan Saddam Hussein, Netanyahu Disebut Mirip Hitler

40 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menemui Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, Turki pada Selasa, 30 Juli 2024. Dok: Humas Kemhan
Israel Samakan Erdogan dengan Saddam Hussein, Netanyahu Disebut Mirip Hitler

Israel menyebut Erdogan seperti Saddam Hussein