TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat AS (DPR AS) mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan sementara pada Sabtu yang berhasil menghindarkan Amerika Serikat dari shutdown atau penutupan pemerintahan yang batas waktunya jatuh pada Minggu 1 Oktober 2023.
DPR AS memberikan suara 335-91 untuk mendanai pemerintah selama 45 hari berikutnya, dengan lebih banyak dukungan dari Partai Demokrat daripada Partai Republik.
Langkah tersebut akan memperpanjang pendanaan pemerintah selama 45 hari jika disetujui oleh Senat yang mayoritas penduduknya Partai Demokrat dan ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Partai Demokrat Joe Biden.
Ini terjadi setelah Ketua Partai Republik Kevin McCarthy yang juga Ketua DPR AS mundur dari tuntutan kelompok garis keras partai untuk rancangan undang-undang yang partisan.
Meski demikian, waktu bagi UU ini sangat terbatas untuk menghindari penutupan sebagian (partial shutdown) pemerintah federal yang keempat dalam satu dekade, yang akan dimulai pada Ahad pukul 12.01 waktu setempat.
Kecuali, Senat yang mayoritas anggotanya Partai Demokrat, meloloskan RUU tersebut dan Presiden Joe Biden menandatanganinya menjadi undang-undang pada waktunya.
Langkah ini menandai perubahan besar dari awal minggu ini, ketika penutupan pemerintahan tampaknya tidak bisa dihindari.
McCarthy mengabaikan desakan kubu sayap kanan Republik agar setiap rancangan undang-undang harus disetujui oleh DPR hanya dengan suara dari Partai Republik. Pengabaian ini dapat menyebabkan salah satu anggota sayap kanan Republik mencoba untuk menggulingkan dia dari peran kepemimpinannya.
DEMOKRAT MENYEBUTNYA SEBUAH KEMENANGAN
Sekitar 209 anggota Partai Demokrat mendukung RUU tersebut, jauh lebih banyak dibandingkan 126 anggota Partai Republik yang mendukungnya. Partai Demokrat menggambarkan hasil tersebut sebagai sebuah kemenangan.
“Partai Republik MAGA yang ekstrim telah kalah, rakyat Amerika telah menang,” kata Hakeem Jeffries dari Partai Demokrat di DPR kepada wartawan menjelang pemungutan suara.
Perwakilan Demokrat Don Beyer mengatakan, “Saya lega bahwa Ketua McCarthy akhirnya mengizinkan pemungutan suara bipartisan pada saat kesebelas mengenai undang-undang untuk menghentikan serbuan Partai Republik menuju penutupan pemerintahan yang membawa bencana.”
Pergeseran McCarthy mendapat dukungan dari anggota senior Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell. Ia sebelumnya mendukung tindakan serupa yang dilakukan melalui Senat dengan dukungan bipartisan yang luas, meskipun versi DPR membatalkan bantuan untuk Ukraina.
“Dalam keadaan seperti ini, saya merekomendasikan suara 'tidak', meskipun saya sangat ingin menghindari penutupan pemerintahan,” kata McConnell.
Kedua rancangan undang-undang tersebut sangat mirip, dengan versi DPR yang memberikan tambahan dana selama 45 hari bagi pemerintah federal – cukup untuk bertahan hingga pertengahan November – tetapi tidak memberikan dana tambahan untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia.
McCarthy menepis kekhawatiran bahwa kelompok garis keras Partai Republik akan berusaha menggulingkannya sebagai pemimpin.
"Saya ingin menjadi orang dewasa di ruangan ini, silakan mencoba," kata McCarthy kepada wartawan. "Dan tahukah Anda? Jika saya harus mempertaruhkan pekerjaan saya demi membela publik Amerika, saya akan melakukannya."
Pilihan Editor: Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh
REUTERS