TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan ini, 130 pemimpin dunia dan lebih dari 50 menteri memberikan pidato pada pertemuan tingkat tinggi tahunan Majelis Umum PBB di New York, namun perempuan yang hadir di podium kurang dari 12 persen.
“Sangat jelas, ketika Anda duduk di podium dan melihat ke bawah, saya mencari para wanita dan itu harus menjadi lebih baik,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed kepada wartawan setelah negara terakhir berbicara di Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang, Selasa, 26 September 2023.
Hanya empat negara yang tidak menghadiri pertemuan enam hari tersebut – Niger, Myanmar, Afghanistan dan Madagaskar.
Dari 189 negara anggota yang berbicara, terdapat 88 kepala negara dan 42 kepala pemerintahan, kata pejabat senior PBB, Movses Abelian. Pembicara lainnya terdiri dari wakil pemimpin dan menteri, serta enam duta besar.
Amina J. Mohammed, Asisten Sekretaris Jenderal PBB menghadiri Global Citizen Concert di New York, AS, 23 September 2023. REUTERS/Caitlin Ochs/File Foto
Di antara para pembicara terdapat 21 perempuan - enam kepala negara, empat kepala pemerintahan, satu wakil presiden, sembilan menteri dan satu wakil menteri, kata Abelian kepada wartawan. Salah satu di antara para menteri adalah Menlu Retno Marsudi.
Dalam pidatonya, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mendapat tepuk tangan pada hari pertama Majelis Umum ketika dia mengatakan bahwa 50% kabinet Afrika Selatan terdiri dari perempuan dan dia ke New York didampingi oleh delegasi yang semuanya perempuan.
“Perlu menjadi perhatian kita semua karena mayoritas yang duduk di majelis ini adalah laki-laki,” ujarnya. “Pertanyaan yang harus kita tanyakan – di mana perempuan di dunia? Perempuan di dunia punya hak untuk berada di sini.”
Di dalam PBB terdapat kesetaraan gender di antara para wakil sekretaris jenderal tingkat atas, menurut data PBB. Di seluruh sistem PBB, perempuan merupakan 44% dari staf internasional.
Dalam Majelis Umum PBB kali ini, tercatat pidato terlama, yaitu 38 menit, disampaikan oleh Menteri Negara dan Pelayanan Sipil Burkina Faso Bassolma Bazie, sedangkan pidato terpendek, sekitar 10 menit, disampaikan oleh Presiden Rwanda Paul Kagame, kata Abelian.
Jika pada Majelis Umum tingkat tinggi 2021 ada 190 negara berbicara soal pandemi COVID-19, tahun ini sekitar 40 negara yang berbicara masalah tersebut.
REUTERS
Pilihan Editor Biden Dahului Trump Dukung Aksi Mogok Pekerja Otomotif, Demi Pilpres 2024?