Beberapa Tak Hadir
Perwakilan dari 18 anggota PIF menghadiri pertemuan puncak tersebut, namun tidak semuanya di tingkat pemimpin.
Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare, yang telah memperdalam hubungan dengan Cina, tidak hadir dan seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan AS “kecewa” dengan hal ini.
Washington tampaknya tidak membuat kemajuan dalam tawaran pendanaan infrastruktur yang besar dan perluasan bantuan ke Kepulauan Solomon. Sogavare mengunjungi Cina pada Juli, mengumumkan perjanjian kepolisian dengan Beijing yang didasarkan pada perjanjian keamanan yang ditandatangani tahun lalu.
Gedung Putih pada 2022 mengatakan AS akan menginvestasikan lebih dari $810 juta dalam program yang diperluas untuk membantu kepulauan Pasifik.
Meg Keen, direktur Program Kepulauan Pasifik di Lowy Institute Australia, mengatakan bahwa meskipun AS telah membuka kedutaan baru dan kantor USAID di wilayah tersebut sejak pertemuan puncak tahun lalu, Kongres belum menyetujui sebagian besar janji pendanaan yang dibuat tahun lalu.
Dia menambahkan bahwa negara-negara kepulauan Pasifik “menyambut baik keterlibatan kembali AS dengan kawasan tersebut, namun tidak ingin pergolakan geopolitik mengakibatkan peningkatan militerisasi.”
Perdana Menteri Vanuatu Sato Kilman juga tidak menghadiri pertemuan puncak tersebut. Dia dipilih oleh anggota parlemen dua minggu lalu untuk menggantikan Ismael Kalsakau, yang kehilangan mosi tidak percaya atas tindakannya termasuk menandatangani pakta keamanan dengan sekutu AS, Australia.
AS masih bernegosiasi untuk membuka kedutaan besar di Vanuatu, namun belum meningkatkan keterlibatan secara signifikan dengan negara tersebut, yang menganggap Cina sebagai kreditor eksternal terbesarnya. Cina menandatangani perjanjian kepolisian dengan Vanuatu bulan lalu.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan AS akan membuka kedutaan di Vanuatu pada awal tahun depan.
REUTERS
Pilihan Editor: Jurnalis Al Jazeera Soroti Media Barat yang Enggan Kritik Ukraina