TEMPO.CO, Jakarta - Data terbaru yang dipublikasi State Statistics Service memperlihatkan PDB Ukraina mengalami kenaikan tajam sebesar 19.5 persen dari April sampai Juni 2023 dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan itu merupakan yang tertinggi setelah penurunan tajam akibat dimulai perang Ukraina.
Pada Januari dan Maret 2023, ekonomi Ukraina terkontraksi 10 persen. Pada kuartal kedua 2022, PDB Ukraina mengalami penurunan terbesar yakni 37.2 persen. Total rata-rata penurunan pada kuartal kedua 2022 sekitar 30 persen.
Terlepas dari efek dasar yang rendah, kenaikan PDB Ukraina di antaranya didorong oleh peningkatan konsumsi domestik. Bank Nasional Ukraina memproyeksi ekonomi Ukraina akan naik sampai 2.9 persen pada akhir tahun ini. Proyeksi ini kemungkinan akan direvisi pada Oktober 2023.
“Orang-orang mulai terbiasa. Hidup harus terus berjalan di tengah segala permasalahan. Ada orang yang ingin bersenang-senang dengan berbelanja atau liburan,” kata Olena Bilan, Kepala Ekonom dari bank investasi Dragon Capital.
Proyeksi Bank Nasional Ukraina itu sangat penting sebagai pembayaran jaminan PDB Ukraina yang jatuh tempo pada 2041 karena ini terkait dengan kinerja ekonomi Ukraina. Kyev harus membayar sekuritas tersebut jika produksi tahunan mencapai 3 persen meskipun pihak berwenang Ukraina berupaya merombak utang luar negerinya pada 2024 setelah dua tahun utang luar negeri dihentikan pada Agustus 2022 karena konflik militer.
Sampai berita ini diturunkan, konflik Ukraina masih berlangsung. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kalau dia tidak yakin dengan perjanjian damai yang mungkin bisa dicapai antara Ukraina dengan Rusia. Zelensky juga berkeras kalau dia hanya mau mencapai perjanjian damai yang melibatkan pemulihan integritas teritorial Ukraina.
Sedangkan awal pekan ini, Humas Kremlin Dmitry Peskov menegaskan kembali kalau Rusia masih berkeinginan untuk mengupayakan sebuah solusi diplomatik dalam mengatasi perang Ukraina. Namun saat ini, Rusia tidak melihat adanya dasar untuk memulai negosiasi.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Lula da Silva Tarik Ucapannya tentang Tak Akan Menangkap Putin
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.