TEMPO.CO, Jakarta - Seorang kontraktor pemerintah Amerika Serikat yang bekerja di Departemen Luar Negeri dan Kehakiman telah ditangkap atas tuduhan mata-mata. Ia diduga melakukan spionase untuk Ethiopia.
Abraham Teklu Lemma, 50 tahun, warga negara AS keturunan Ethiopia, ditangkap pada 24 Agustus dan didakwa memberikan informasi pertahanan nasional kepada pemerintah asing, kata Departemen Kehakiman.
Tuntutan pidana terhadap Lemma, warga Silver Spring, Maryland, yang profil LinkedIn-nya menggambarkan dia sebagai seorang analis sistem TI dan data, dibuka untuk publik pada Jumat 22 September 2023.
Lemma didakwa dengan dua tuduhan spionase dan satu tuduhan menyimpan informasi pertahanan nasional secara tidak sah. Tuduhan spionase berpotensi dijatuhi hukuman mati, sedangkan dakwaan penahanan dapat diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan penangkapan Lemma, Departemen Kehakiman tidak menyebutkan negara yang diduga menjadi tujuan mata-matanya. Namun negara tersebut diidentifikasi oleh New York Times dan media AS lainnya sebagai Ethiopia.
Menurut pernyataan tertulis yang diajukan oleh penyelidik FBI, Lemma melakukan aktivitas spionase antara Desember 2022 hingga Agustus 2023. Ia juga menyetorkan uang tunai puluhan ribu dolar ke rekening bank di wilayah Washington.
Lemma menyalin informasi rahasia dan sangat rahasia dari lusinan laporan intelijen di Departemen Luar Negeri dan memberikannya kepada “pejabat yang terkait dengan dinas intelijen negara asing” melalui layanan pesan terenkripsi.
Informasi tersebut mencakup dokumen, foto, catatan, dan peta yang berkaitan dengan apa yang disebut dalam pernyataan tertulis sebagai “Negara Terkait”.
Pernyataan tertulis tersebut mengutip pertukaran pesan pada September 2022 di mana pejabat asing tersebut mengatakan kepada Lemma “Sudah waktunya untuk melanjutkan dukungan (Anda),” dan dia menjawab, “Disetujui!”
“Komunikasi Lemma dengan Pejabat Asing...termasuk diskusi tentang aktivitas militer kelompok pemberontak yang terlibat dalam perjuangan bersenjata melawan pemerintah Negara Terkait,” katanya, yang diyakini merujuk pada konflik Tigray.
Selain bekerja di Departemen Luar Negeri, Lemma, yang memegang izin keamanan rahasia sejak 2020, juga bekerja sebagai analis manajemen kontrak di Departemen Kehakiman.
Ethiopia adalah penerima utama bantuan AS dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken berkunjung ke sana pada Maret.
Pilihan Editor: 5 Operasi Intelijen Gagal di Dunia, CIA Juga Disusupi!
AL ARABIYA