TEMPO.CO, Jakarta - Ayah Mahsa Amini ditahan sebentar pada hari Sabtu, 16 September 2023, menurut kelompok hak asasi manusia. Penahanan ayah Mahsa Amini ini di tengah kehadiran pasukan keamanan yang banyak pada peringatan tahun pertama kematian Amini dalam tahanan polisi Iran yang memicu protes anti-pemerintah selama berbulan-bulan.
Amjad Amini diperingatkan agar tidak memperingati kematian putrinya sebelum dibebaskan, kata Jaringan Hak Asasi Manusia Kurdistan. Kantor berita resmi Iran, IRNA, membantah bahwa Amjad Amini ditangkap, namun tidak menyebutkan apakah ia ditahan sebentar atau diberi peringatan.
Sebelumnya, media sosial dan laporan dari kelompok hak asasi manusia menyebutkan pasukan keamanan berjaga di sekitar rumah Amini di Saqez, di Iran barat.
Kematian perempuan Kurdi berusia 22 tahun dalam tahanan polisi moral tahun lalu karena diduga melanggar aturan berpakaian wajib di Republik Islam memicu protes berbulan-bulan. Ini adalah unjuk rasa penentangan terbesar terhadap pihak berwenang selama bertahun-tahun.
Banyak yang menyerukan diakhirinya pemerintahan ulama Syiah yang sudah berlangsung lebih dari empat dekade.
Berdasarkan unggahan di media sosial, orang tua Amini mengatakan awal pekan ini bahwa, meskipun ada peringatan dari pemerintah, mereka akan mengadakan upacara peringatan secara adat dan agama untuk memperingati satu tahun kematian putri mereka. Acara akan diadakan di makam putri mereka yang berusia 22 tahun di Saqez.
Kehadiran pasukan keamanan dalam jumlah besar dikerahkan di wilayah yang sebagian besar dihuni oleh suku Kurdi di Iran pada hari Sabtu untuk mengantisipasi kerusuhan, menurut kelompok hak asasi manusia.
Serangan yang meluas juga dilaporkan terjadi di beberapa kota di wilayah Kurdistan Iran.
Namun, IRNA mengatakan kampung halaman Amini di Saqez benar-benar sepi. Serangan di wilayah Kurdi gagal dilakukan karena kewaspadaan masyarakat dan kehadiran pasukan keamanan serta militer.
Laporan tersebut mengutip seorang pejabat di provinsi Kurdistan. "Sejumlah agen yang berafiliasi dengan kelompok kontra-revolusioner yang berencana menciptakan kekacauan dan menyiapkan umpan media ditangkap pada dini hari tadi," ujar pejabat tersebut.
Iran telah menahan lebih dari
500 orang, termasuk 71 anak di bawah umur, tewas, ratusan terluka dan ribuan ditangkap, karena memprotes kematian Amini, kata kelompok hak asasi manusia. Tujuh orang telah dieksekusi mati terkait dengan kerusuhan tersebut.
Dalam sebuah laporan bulan lalu, Amnesty International mengatakan pihak berwenang Iran telah menangkap dan menahan dengan sewenang-wenang keluarga korban, menerapkan pembatasan yang kejam terhadap pertemuan damai di lokasi kuburan, dan menghancurkan batu nisan korban.
REUTERS
Pilihan Editor: Rusia Akan Jual 100 Properti di Krimea, Termasuk Milik Zelensky