Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putin Siap Penuhi Undangan Kim Jong Un, Kenapa AS Ketar-ketir?

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama pertemuan di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama pertemuan di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menerima undangan Kim Jong Un untuk mengunjungi Korea Utara, sehingga memicu kekhawatiran Amerika Serikat bahwa kebangkitan poros Moskow-Pyongyang dapat memperkuat militer Rusia di Ukraina dan menyediakan teknologi rudal yang sensitif bagi Kim.

Undangan tersebut disampaikan dalam pertemuan puncak di Rusia timur yang membahas masalah militer, perang di Ukraina, dan bantuan program satelit Korea Utara.

Saling memanggil “kamerad”, kedua pemimpin tersebut bersulang pada hari Rabu, 13 September 2023, dengan anggur Rusia setelah Putin yang berusia 70 tahun mengajak Kim, 39 tahun, mengelilingi fasilitas peluncuran ruang angkasa paling modern di Rusia dan mereka mengadakan pembicaraan bersama menteri pertahanan mereka.

“Di akhir resepsi, Kim Jong Un dengan sopan mengundang Putin untuk mengunjungi DPRK pada waktu yang tepat,” kata KCNA, mengacu pada Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Putin “dengan rasa terima kasih” menerima undangan tersebut dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov akan melakukan perjalanan ke Pyongyang pada bulan Oktober. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Putin jarang bepergian ke luar negeri.

Bagi Amerika Serikat dan sekutunya, berkembangnya persahabatan antara Kim dan Putin menimbulkan  kekhawatiran. Washington menuduh Korea Utara menyediakan senjata ke Rusia, namun tidak jelas apakah ada pengiriman yang dilakukan.

Baik Rusia dan Korea Utara membantah tuduhan tersebut, namun berjanji untuk memperdalam kerja sama pertahanan. Selama kunjungan ke Korea Utara pada bulan Juli, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu diperlihatkan rudal balistik yang dilarang oleh Kim.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintahan Biden “tidak akan ragu” untuk menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia dan Korea Utara jika mereka mencapai kesepakatan senjata baru.

Pada hari Kamis, para pejabat tinggi keamanan nasional Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang membahas pertemuan Putin-Kim melalui telepon.

Sebuah pernyataan dari Gedung Putih mengatakan bahwa penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dan rekannya Takeo Akiba dari Jepang dan Cho Tae-yong dari Korea Selatan mencatat bahwa setiap ekspor senjata Korea Utara ke Rusia "akan secara langsung melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB, termasuk resolusi yang diadopsi oleh Rusia sendiri." 

Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan (NSC) mengatakan bahwa Korea Utara dan Rusia akan “menanggung akibat” jika mereka melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Kim pada Kamis mengunjungi pabrik penerbangan militer dan sipil di kota Komsomolsk-on-Amur Rusia dan memeriksa armada Pasifik Rusia di Vladivostok, kata Putin.

Sambil makan siang mewah berupa pangsit "pelmeni" Rusia yang dibuat dengan kepiting Kamchatka, sup ikan Amur putih, dan sturgeon, Kim pada hari Rabu bersulang untuk kesehatan Putin, kemenangan "Rusia yang hebat" dan persahabatan Korea-Rusia, serta meramalkan kemenangan bagi Moskow di "pertarungan suci" dengan Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Korea Utara didirikan pada bulan September 1948 dengan dukungan Uni Soviet, dan Moskow mendukungnya selama beberapa dekade Perang Dingin, meskipun dukungan tersebut menurun setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Dalam beberapa tahun terakhir, Cina dipandang sebagai kekuatan yang paling berpengaruh terhadap Kim, namun para pemimpin Pyongyang sering kali berusaha menyeimbangkan hubungan dengan Moskow dan Beijing.

Setelah mengambil alih kekuasaan dari Boris Yeltsin pada 1999, Putin mengunjungi Pyongyang pada bulan Juli 2000 untuk bertemu dengan Kim Jong Il, ayah dari Kim Jong Un.

Pada pertemuan puncak hari Rabu, tidak jelas seberapa jauh Putin siap memenuhi daftar keinginan Korea Utara di bidang teknologi.

Di tengah pertempuran artileri di Ukraina, Rusia telah meningkatkan produksi pelurunya, namun jalur pasokan Korea Utara mungkin berguna.

Korea Utara diyakini memiliki persediaan peluru artileri dan roket dalam jumlah besar yang kompatibel dengan senjata era Soviet.

Ketika ditanya apakah Rusia bisa mencabut sanksi terhadap Korea Utara, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tetap menjadi anggota Dewan Keamanan PBB yang bertanggung jawab.

Namun Peskov menambahkan bahwa Moskow akan mengembangkan hubungannya dengan Korea Utara sesuai dengan kepentingannya sendiri.

Para diplomat Rusia mengatakan Amerika Serikat munafik mengkritik pertemuan Putin dan Kim tersebut karena Washington telah menyebarkan kekacauan dan mengirim senjata ke sekutunya di seluruh dunia.

“Amerika Serikat tidak punya hak untuk menceramahi kami tentang cara hidup,” kata Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, dalam sebuah pernyataan.

REUTERS

Pilihan Editor Menanti Bantuan Datang, Korban Gempa Maroko yang Terisolasi Merasa Dilupakan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

3 jam lalu

Demonstrasi Great March of Return berlanjut di Gaza pada hari Rabu, 15 Mei, ketika rakyat Palestina menuntut hak untuk kembali ke rumah keluarga mereka sebelum tahun 1948. RUPTLY
Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

9 jam lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

10 jam lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

12 jam lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah


All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

13 jam lalu

Grup vokal All 4 One tampil menghibur penggemarnya pada hari terakhir pesta musik Java Soulnation 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (6/10). All 4 One mengajak para pennonton untuk bernostalgia ke era musik di tahun 90-an. TEMPO/Nurdiansah
All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

14 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

15 jam lalu

Bangunan berdiri di Universitas Al-Azhar-Gaza yang rusak akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, 28 April 2024. Setelah 200 hari lebih berlangsungnya perang di Gaza, Israel kini disebut tidak hanya melakukan genosida tapi juga menghancurkan sistem pendidikan. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.