TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin separatis Serbia Bosnia Milorad Dodik mengatakan pada Kamis bahwa polisi di wilayah yang didominasi Serbia di Bosnia telah diperintahkan untuk menangkap dan mendeportasi utusan perdamaian internasional jika memasuki Republik Serbia.
Warga Serbia Bosnia mengatakan mereka tidak mengakui mantan menteri pemerintah Jerman Christian Schmidt sebagai Perwakilan Tinggi internasional Bosnia karena ia tidak didukung oleh Dewan Keamanan PBB.
Jabatan utusan internasional tersebut tertuang dalam perjanjian perdamaian Dayton yang mengakhiri perang dahsyat Bosnia pada 1990-an untuk mengawasi perdamaian di negara Balkan. Wilayah ini terbagi menjadi dua wilayah otonom – Republik Serbia dan Federasi yang didominasi oleh warga Bosnia dan Kroasia.
Dodik, yang merupakan presiden Republik Serbia, telah lama menganjurkan pemisahan wilayah yang didominasi Serbia dari Bosnia.
“Instruksi telah dikirim ke lapangan hari ini,” kata Dodik pada konferensi pers yang diadakan bersama Menteri Keamanan Bosnia Nenad Nesic, seorang Serbia, yang mendukung inisiatifnya.
Pada Rabu, saat mengumumkan larangan tersebut, Dodik mengatakan: "Jika dia datang ke pertemuan di Republika Srpska (Republik Serbia), dia akan diusir. Begitu polisi mengetahui bahwa Schmidt ada di Republika Srpska, tugas mereka adalah untuk mengatur unit untuk mengusirnya."
Kantor Schmidt tidak segera berkomentar.
Pada Juli, Schmidt, yang mempunyai kewenangan untuk menerapkan undang-undang dan memecat pejabat yang dianggap menghalangi perdamaian, mencabut dua undang-undang yang ditandatangani oleh Dodik yang menangguhkan keputusan yang dibuat oleh Mahkamah Konstitusi Bosnia dan oleh Schmidt.
Pada Agustus, jaksa penuntut Bosnia mendakwa Dodik dan pejabat lainnya karena menentang keputusan Perwakilan Tinggi, sebuah pelanggaran yang dapat dihukum hingga lima tahun penjara.
Sebagai tanggapan, para pendukung Dodik pekan lalu mengorganisir protes di seluruh Bosnia di perbatasan administratif antara kedua wilayah. Mereka mengibarkan bendera yang menampilkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan semakin meningkatkan ketegangan etnis.
Dodik yang pro-Rusia telah mengambil langkah-langkah untuk memisahkan Republik Serbia dari Bosnia sejak 2021, tetapi harus menghentikan kegiatannya karena perang di Ukraina.
Uni Eropa dan Jerman telah menghentikan pendanaan proyek-proyek di Republik Serbia karena kebijakannya. Namun Dodik mengatakan ia akan beralih ke negara lain, seperti Cina, untuk mencari investasi.
Pilihan Editor: Ribuan Orang di Bosnia Gelar Pawai Memperingati Pembantaian Massal 1995
REUTERS