TEMPO.CO, Jakarta - Putri Diana dimakamkan pada 6 September 1997 setelah mengalami sebuah kecelakaan di Paris pada 31 Agustus 1997, dini hari.
Kecelakaan mobil Putri Diana terjadi di sebuah terowongan di bawah Place de l'Alma pusat Kota Paris, Prancis. Kecelakaan itu menggemparkan berbagai pihak, tak hanya bagi Kerajaan Inggris tetapi juga untuk publik dunia. Putri Diana Spencer tewas bersama kekasihnya, Dodi al Fayed serta seorang supir juga meninggal di peristiwa naas tersebut. Kematian Putri Diana pun menimbulkan beragam teori konspirasi yang mengiringinya.
Bagaimana kilas balik pemakaman Putri Diana?
Sebagian besar masyarakat dunia, tentu mengenal salah satu sosok ikon global Putri Diana. Bernama lengkap Diana Spencer ia adalah seorang wanita Inggris pertama yang menikahi pewaris tahta Pangeran Charles. Ia lahir pada 1 Juli 1961 di Norfolk, Inggris.
Kisah hidupnya menjadi bahan untuk banyak buku, program televisi dan film dan gambarnya muncul di sampul majalah yang tak terhitung jumlahnya, termasuk People dan Vanity Fair. Setelah kematiannya, ia tetap menjadi sosok ikonik dan terus menjadi sumber daya tarik bagi media dan dunia hiburan.
Baca juga:
Pada 31 Agustus 1997, kejadian naas tak terelakkan menimpa Putri Diana. Saat itu, pengemudi mobil Putri Diana kehilangan kendali atas kendaraannya saat mencoba menghindari paparazzi dan jatuh di terowongan Pont de l'Alma di Paris. Kekasih Putri Diana, Dodi al-Fayed, juga tewas dalam kecelakaan tersebut. Begitu pula pengemudinya, Henri Paul, yang juga tewas yang kemudian diketahui mengebut, serta berada di bawah pengaruh alkohol, dikutip dari History.
Mengutip Reader's Digest, seminggu kemudian, tepatnya pada 6 September 1997, pemakamannya di London menjadi salah satu acara TV yang paling banyak ditonton dalam sejarah. Ribuan orang berbaris di jalan untuk memberikan penghormatan terakhir, dengan jutaan bunga diletakkan di rumahnya Istana Kensington sebagai cara untuk mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal kepada Putri Diana.
Prosesi pemakaman Putri Diana dihadiri oleh khalayak dari berbagai lapisan, mulai dari politisi, selebritas, hingga masyarakat umum. Beberapa selebritas hadir dalam penghormatan terakhir untuk Lady Diana tersebut, antara lain Sir Elton John, George Michael, Mariah Carey, Luciano Pavarotti, hingga Tom Cruise dan Nicole Kidman. Sementara tamu kerajaan sejumlah negara yang hadir adalah Ratu Noor dari Yordania, Nelson Mandela, Hillary Clinton, Raja Spanyol dan Putri Margriet dari Belanda.
Acara pemakaman dimulai pukul 09.08 waktu setempat ditandai ketika peti jenazah Putri Diana meninggalkan Istana Kensington. Sebelumnya, upacara penghormatan terakhir dilaksanakan di Gereja Westminister Abbey. Ribuan toko, bank, bioskop, dan teater ditutup dan seluruh negara akan mengheningkan cipta selama satu menit di akhir upacara pemakaman di Westminster Abbey.
Jasad Putri Diana dimakamkan di Althorp, lahan keluarganya di Northamptonshire, Inggris. Jasad Putri Diana dilaporkan memakai gaun hitam berlengan panjang yang didesain oleh Catherine Walker. Seuntai Rosario hadiah dari Bunda Theresa dari Calcutta turut diletakkan di tangan Putri.
Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman Putri Diana. Beberapa di antara kerumunan para pelayat menangis dan menyaksikan dalam diam mengiringi peti berisi perempuan kesayangan dunia itu. Kedua putra Putri Diana, Pangeran William dan Harry, bersama dengan ayah, kakek, dan saudara laki-laki Putri Diana berjalan mengiringi peti jenazah Putri Diana di bagian belakang. Sementara keluarga kerajaan lainnya menyaksikan iring-iringan pemakaman melalui gerbang Istana Buckingham.
Mengutip westminster-abbey.org, berbagai karangan bunga berjejeran memejnuhi mulai dari gerbang hingga halaman biara kebaktian. Karangan bunga duka cita pun terus berdatangan seolah menunjukkan betapa duka dalam yang tertoreh atas kepergian Putri Rakyat, julukan bagi mendiang Putri Diana. Beberapa karangan bunga juga diletakkan di Istana Kensington, sebagai bentuk ucapan terima kasih dan ucapan selamat tinggal kepada Putri Diana.
Pilihan Editor: Kegelisahan Putri Diana akan Masa Depannya Terungkap dalam Sebuah Surat