TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas akibat tindakan keras tentara terhadap demonstrasi anti-Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kongo timur, Rabu, setidaknya berjumlah 40 orang, kira-kira enam kali lebih tinggi dari tujuh korban yang dilaporkan semula, kata dua sumber militer, Kamis, 31 Agustus 2023.
Tentara Kongo dengan kekerasan membubarkan protes di kota Goma terhadap misi penjaga perdamaian PBB dan organisasi asing lainnya setelah rekaman serangan terhadap seorang polisi beredar di media sosial. Reuters tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut.
Pihak berwenang mengatakan polisi tersebut dirajam hingga tewas, dan enam pengunjuk rasa tewas ketika tentara turun tangan.
Namun dua perwira militer yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya mengatakan rumah sakit telah menerima puluhan truk sejak protes tersebut, dan menyebutkan jumlah korban tewas di atas 40 orang.
Sebuah sumber di PBB mengatakan mereka sedang menyelidiki tuduhan yang "kredibel" mengenai lebih dari lima puluh kematian setelah tentara memblokir para pengunjuk rasa, yang berkumpul di sebuah gereja sebelum demonstrasi dimulai.
Juru bicara militer provinsi Guillaume Ndjike membantah laporan tersebut dan mengatakan jumlah korban tewas tetap tujuh.
Rekaman yang belum diverifikasi telah diposting di media sosial menunjukkan tentara memasukkan jenazah ke dalam truk dan membawa mereka melewati Goma dalam konvoi.
Kepala Palang Merah Internasional cabang lokal di Goma, Anne-Sylvie Linder, mengatakan kliniknya telah menerima banyak pasien dengan luka tusuk dan tembakan serius setelah protes tersebut.
“Beberapa sudah meninggal ketika mereka tiba,” katanya, tanpa menyebutkan jumlah pastinya.
Gubernur militer provinsi Kivu Utara, Constant Ndima, mengatakan penyelidikan telah dibuka.
Misi penjaga perdamaian PBB di Kongo timur, yang dikenal sebagai MONUSCO, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Misi tersebut telah menghadapi protes sejak 2022 yang sebagian dipicu oleh keluhan bahwa mereka gagal melindungi warga sipil dari kekerasan milisi selama beberapa dekade.
Protes anti-MONUSCO pada Juli 2022 mengakibatkan lebih dari 15 kematian, termasuk tiga penjaga perdamaian di Goma dan kota Butembo.
REUTERS
Pilihan Editor: Dua bom Mobil Meledak di Ibu Kota Ekuador, Polisi Disandera Narapidana