TEMPO.CO, Jakarta - Kepala kelompok tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin dikabarkan tewas dalam kecelakaan pesawat jet pribadi miliknya yang jatuh di Rusia pada Rabu, 23 Agustus 2023. Otoritas penerbangan Rusia telah mengonfirmasi bahwa Yevgeny Prigozhin berada di pesawat Embraer-135 itu.
Setidaknya terdapat 10 orang yang berada di dalam pesawat dan tiga awak pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut. “Kejadian itu kira-kira bermula pada Pada pukul 15.19 waktu setempat, pesawat jet pribadi itu tiba-tiba menukik ke bawah jatuh 8.000 kaki dari ketinggian 28.000 kaki dalam waktu 30 detik," kata Ian Petchenik dari Flightradar24.
Pesawat jet pribadi tersebut tengah berada dalam perjalanan dari Moskow ke Saint Petersburg yang kemudian jatuh di dekat desa Kuzhenkino di Tver, 100 kilometer di sebelah utara ibu kota Rusia. Kecelakaan tersebut direspons oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengatakan bahwa dirinya tidak terkejut atas kecelakaan itu. “Saya tidak tahu pasti apa yang terjadi, tidak banyak yang terjadi di Rusia yang tidak melibatkan (Presiden) Putin,” ujar Biden.
Kepala kelompok tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin sendiri memiliki keterlibatan dalam pertempuran merebut Bakhmut, akibat invasi Rusia ke Ukraina. Dilansir Tempo, Grup Wagner merupakan kelompok paramiliter independen pemberontak Rusia yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin.
Yevgeny Prigozhin yang berusia 62 tahun itu pernah mencerca kepemimpinan militer Rusia pada bulan-bulan sebelumnya, dan secara verbal menyerang Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Valery Gerasimov secara khusus.
Puncak perselisihan Grup Wagner dengan tentara Rusia adalah ketika Yevgeny Prigozhin memutuskan untuk menarik pasukannya keluar dari Ukraina dan bergerak menuju Moskow, untuk merebut kota kunci Rostov-on-Don. Meskipun begitu, pemberontakan tersebut harus berakhir setelah adanya negosiasi yang dimediasi oleh pemimpin Belarus Alexander Lukashenko, dengan kesepakatan bahwa Prigozhin akan membawa pasukannya ke Belarus.
Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri menganggap bahwa tindakan Prigozhin merupakan pengkhitanan yang disampaikannya beberapa jam setelah pasukan Wagner mulai memberontak. Tantangan dan pemberontakan Prigozhin yang awalnya sekutu Putin, merupakan salah satu bentuk pemberontakan terbesar sejak Putin berkuasa lebih dari 20 tahun yang lalu.
Sebelum menjadi bos Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin sempat mendekam penjara selama 9 tahun akibat perampokan dan penipuan ketika usianya masih 20 tahunan. Ia bebas ketika Uni Soviet jatuh dan kemudian membuat Yevgeny Prigozhin memulai jalur kewirausahaan dari skala kecil seperti restoran. Ia juga berjejaring dengan elit-elit Rusia, termasuk Putin.
Setelah mendapatkan manfaat dari hubungan dekat dengan elite politik, bisnis Prigozhin berkembang pesat, terutama ketika terpilihnya Putin menjadi presiden. Perusahaan kateringnya Concord yang didirikan pada 1990-an dianugerahi kontrak pemerintah secara eksklusif dan menjadi tempat makan malam kenegaraan, termasuk upacara pelantikan Putin.
Yevgeny Prigozhin kemudian mendirikan perusahaan militer swasta Wagner Group pada 2014. Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Wagner berbalik arah menyerang Putin. Kini, Yevgeny Prigozhin telah menjadi wajah perang Rusia Ukraina.
ANANDA BINTANG I RACHEL FARAHDIBA REGAR
Pilihan editor: Sosok Yevgeny Prigozhin, Bos Grup Wagner yang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat