TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan akan mengeluarkan anggaran tambahan T$ 94,3 miliar atau setara Rp 46,9 trililun untuk membeli senjata tahun depan termasuk jet tempur. Naiknya anggaran itu untuk menghadapi ancaman dari Cina yang meningkat.
Cina telah meningkatkan tekanan militer dan politik selama tiga tahun terakhir untuk menegaskan klaim Taiwan adalah bagian dari wilayah mereka. Namun klaim itu ditolak keras oleh Taipei.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah mengumumkan pada Senin bahwa keseluruhan usulan belanja pertahanan untuk tahun 2024 akan ditetapkan sebesar T$ 606,8 miliar. Angka ini naik 3,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sekitar setengah dari pengeluaran tambahan T$ 94,3 miliar akan digunakan untuk membeli jet tempur. Sisanya digunakan untuk memperkuat pertahanan angkatan laut, kata departemen statistik pemerintah setelah rapat kabinet untuk membahas anggaran.
Anggaran tersebut harus disetujui oleh parlemen, di mana Partai Progresif Demokratik yang dipimpin Tsai memiliki mayoritas. Pengeluaran pertahanan untuk tahun depan akan berjumlah 2,5 persen dari PDB Taiwan.
Tsai telah mengawasi program modernisasi militer untuk membuat angkatan bersenjata Taiwan lebih mampu menghadapi Cina, termasuk meningkatkan armada jet tempur F-16 dan mengembangkan kapal selamnya sendiri. Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui kemungkinan penjualan sistem pencarian dan pelacakan inframerah untuk jet tempur F-16, serta peralatan lainnya senilai $500 juta ke Taiwan, kata Pentagon pada hari Rabu.
REUTERS
Pilihan Editor: Putin Pecat Jenderal 'Armagedon' Surovikin Usai Pemberontakan Grup Wagner di Rusia