TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Darurat Rusia mengakui bahwa bos Wagner Yevgeny Prigozhin termasuk di antara penumpang yang dijadwalkan terbang dengan jet pribadi yang jatuh pada hari Rabu di Wilayah Tver Rusia. Badan Transportasi Udara Federal Rusia telah mengkonfirmasi hal itu.
Menurut Kementerian Darurat Rusia, 10 orang yang berada di dalam jet pribadi yang melakukan perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg itu tewas. “Pesawat Embraer terbang dari Sheremetyevo menuju St. Ada tiga awak dan tujuh penumpang di dalamnya. Mereka semua tewas,” kata seorang pejabat kepada TASS.
Kecelakaan itu terjadi di dekat desa Kuzhenkino di wilayah barat laut Tver. Beberapa outlet Rusia telah mengidentifikasi pesawat tersebut sebagai Embraer Legacy 600, dengan nomor ekor RA-02795, yang diyakini milik Prigozhin. Namun hal ini tidak dikonfirmasi oleh pejabat.
Rosaviatsiya, badan transportasi udara federal Rusia, mengatakan nama Prigozhin tercantum pada manifes penumpang. Delapan jenazah telah ditemukan sejauh ini, menurut para pejabat Rusia kepada RIA Novosti.
Rosaviatsiya mengatakan pihaknya telah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki penyebab dan keadaan insiden tersebut. Pihaknya mengidentifikasi pesawat itu sebagai jet pribadi Embraer-135BJ, milik perusahaan MNT-Aero.
Yevgeny Prigozhin, bos Wagner diduga tewas dalam kecelakaan pesawat yang jatuh pada Rabu malam, 23 Agustus 2023 di utara Moskow. Kecelakaan terjadi dua bulan setelah ia memimpin pemberontakan yang gagal melawan petinggi militer Rusia. Sebelum kecelakaan yang diduga menyebabkan bos Wagner tewas itu. Prigozhin menyatakan diri sebagai musuh petinggi militer Rusia dan menuduh mereka tidak kompeten dalam perang Rusia di Ukraina.
Gray Zone, yang terhubung dengan Wagner, dalam saluran Telegram menyatakan Prigozhin meninggal. Dia dipuji sebagai pahlawan dan patriot yang dikatakan telah mati di tangan orang tak dikenal yang disebut sebagai "pengkhianat Rusia".
Di tengah maraknya spekulasi dan tidak adanya fakta yang dapat diverifikasi tentang peristiwa bos Wagner tewas itu, beberapa pendukungnya menyalahkan Rusia. Pendukung lainnya menyatakan Ukraina berada di balik kecelakaan pesawat tersebut.
Sebuah gedung yang menampung kantor Wagner di St Petersburg menerangi jendelanya sedemikian rupa sehingga menampilkan salib raksasa sebagai tanda penghormatan dan duka.
Kematian Prigozhin akan membuat Grup Wagner tanpa pemimpin. Hal ini akan menimbulkan pertanyaan ihwal nasib operasi masa depan Wagner di Afrika dan di tempat lain.
Penyelidik Rusia mengatakan mereka telah membuka penyelidikan kriminal untuk mengetahui apa yang terjadi dalam kecelakaan yang membuat bos Wagner tewas itu. Beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Rusia bahwa mereka yakin pesawat itu ditembak jatuh oleh satu atau lebih rudal.
RUSSIA TODAY | REUTERS
Pilihan Editor: Pesawat Ruang Angkasa Chandrayaan-3 Mendarat di Bulan