TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di Kashmir yang dikelola Pakistan mengatakan pada Senin, 21 Agustus 2023, seorang warga sipil ditembak mati oleh pasukan India di sepanjang perbatasan wilayah Himalaya yang disengketakan, insiden kedua sejak Juni meskipun ada kesepakatan gencatan senjata.
Kashmir yang indah diklaim secara penuh, tetapi hanya dikendalikan sebagian, oleh India dan Pakistan, yang telah berperang dua kali dan terlibat dalam banyak bentrokan di wilayah tersebut sejak keduanya memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan Inggris pada tahun 1947.
Riaz Mughal, Inspektur Polisi di wilayah Kotli Kashmir, mengatakan seorang pria berusia 62 tahun terkena tembakan India "tanpa alasan" ketika dia sedang memotong rumput di dekat Garis Kontrol (LoC) - perbatasan de facto antara kedua negara.
Militer India tidak segera menanggapi permintaan komentar.
LoC telah menyaksikan penembakan lintas batas yang intens selama bertahun-tahun sebelum gencatan senjata ditegaskan kembali oleh kedua negara pada 2021. Sejak saat itu, pertukaran semacam itu menjadi jarang.
Sebelum insiden Senin, dua orang tewas pada Juni oleh tembakan India, yang merupakan insiden besar pertama sejak 2021. India mengakui insiden tersebut tetapi mengatakan orang-orang mencoba menyelinap melintasi perbatasan.
India mengatakan Pakistan melatih dan mendukung militan Islam yang berjuang untuk kemerdekaan Kashmir. Islamabad membantah tuduhan ini dan mengatakan hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik untuk "pejuang kemerdekaan".
REUTERS
Pilihan Editor: Sering Digunakan Teroris, Somalia Larang TikTok dan Telegram