TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang mengasingkan diri di Eropa setelah dikudeta oleh militer, berencana untuk kembali ke tanah airnya pada Selasa, 22 Agustus 2023, di tengah ketidakpastian politik yang berkepanjangan setelah pemilihan nasional Mei.
"Pada Selasa, 22 Agustus, pukul 09.00, di Bandara Don Muang, saya akan bertemu ayah Thaksin," kata putrinya, Paetongtarn Shinawatra, dalam sebuah unggahan di media sosial, mengacu pada sebuah bandara di ibu kota Bangkok.
Thaksin sebelumnya berencana untuk kembali pada 10 Agustus tetapi ditunda, dengan alasan perlunya pemeriksaan medis.
Mantan taipan telekomunikasi, perdana menteri dari tahun 2001 sampai dia digulingkan dalam kudeta tahun 2006, tinggal di pengasingan setelah melarikan diri dari Thailand untuk menghindari hukuman penjara karena tuduhan korupsi pada tahun 2008. Dia masih terancam penjara setelah kembali.
Juga dijadwalkan pada hari Selasa adalah pemungutan suara parlemen untuk perdana menteri, yang akan dicalonkan oleh Partai Pheu Thai yang didukung Thaksin.
Pheu Thai yang berada di posisi kedua Pemilu, bulan ini mengambil alih upaya untuk membentuk pemerintahan setelah pemimpin partai pemenang pemilu, Move Forward, Pita Limjaroenrat gagal dalam upayanya untuk menjadi perdana menteri.
Pheu Thai, yang akan mencalonkan taipan real estate Srettha Thavisin, membutuhkan dukungan lebih dari separuh badan legislatif bikameral, termasuk Senat yang ditunjuk militer.
REUTERS
Pilihan Editor AS Ragu Ukraina Bisa Rebut Melitopol dari Rusia