TEMPO.CO, Jakarta - Acara kencan kilat yang buat oleh sejumlah lesbian dan diperuntukkan kalangan lesbian di Inggris, telah dihentikan setelah panitia acara kena tuduh transphobia. Keputusan penghentian tetap dilakukan meski sejumlah aktivis berkeras meminta transgender perempuan ikut diizinkan berpartisipasi.
Silang pendapat mengenai penyelenggaraan acara ini meledak pada akhir pekan lalu setelah panitia acara Jenny Watson mempublikasi aturan bagi mereka yang ingin ikut acara kencan kilat lesbian ini. Di antara aturan itu adalah kalau acara terbatas hanya untuk perempuan dewasa saja. Pemberitaan mengenai ini pertama kali dipublikasi oleh Daily Mail.
“Jika Anda laki-laki, mohon tahan diri dari acara yang hendak berlangsung nanti. Anda bukan lesbian,” kata Watson.
Pemberitaan Daily Mail menyebut sejumlah anggota dari sebuah kelompok yang berisi para aktivis di London, lalu melaporkan komentar Watson kepada atasannya dengan menyebut ucapan itu transphobic. Dalam sebuah wawancara dengan GB News Pundit Andrew Doyle, paniti acara juga menyatakan seorang manajer pub yang menjadi tuan rumah acara harus berkerja ekstra cepat karena kelompok-kelompok yang menetang, meminta agar acara ini dihentikan. Manajer pub tersebut juga menyebut dalam sebuah group-obrolan kalau ada pihak yang berusaha menggunakan kekuatan mereka agar acara kumpul-kumpul ini dibatalkan.
Sebuah pesan singkat yang disebarkan oleh Watson berisi penolakan mereka dan ingin menggantikan acara itu dengan jenis acara kencan lainnya, yang tetap mengsung inklusifitasnya.
Kate Barker dari LGB Alliance mengatakan pihaknya diberitakan pembatalan acara kencan kilat untuk kaum lesbian dengan alasan komersial, namun berkeras pesan singkat yang disebarkan oleh Watson hanyalah saran alternatif. LGB Alliance adalah sebuah kelompok yang mempromosikan hak-hak lesbian, bisexuals dan laki-laki gay yang diakui sebagai biological sex.
Hampir lima tahun acara kencan kilat diselenggarakan di Inggris. Watson mengatakan pada pengalaman sebelumnya pihaknya terbentur sejumlah masalah dengan partisipan dari kalangan transgender. Sebab pernah ada satu kasus perilaku tidak pantas di toilet.
Sedangkan Barker berkeras tidak masuk akal melabeli dia atau panitia acara sebagai fanatik atau anti-transgender karena aturan yang mereka buat tidak ada sangkut-pautnya dengan kalangan transgender. Panitia hanya tidak ingin mereka datang ke acara tersebut.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Sebar Paham Asing, Negara Ini Larang Penayangan Film Barbie
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.