TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memarahi para pejabat yang dinilai tidak bertanggung jawab karena gagal mencegah kerusakan akibat badai tropis yang melanda semenanjung Korea pekan lalu. Badai Khanun, yang sebelumnya menghantam Jepang, bergerak melintasi Korea Utara pada Jumat pagi. Badai ini menyebabkan hujan lebat di Korea Selatan.
Bencana alam cenderung memiliki dampak yang lebih besar di Korea Utara yang terisolasi dan miskin karena infrastrukturnya yang lemah. Penggundulan hutan membuat Korea Utara rentan terhadap banjir.
Saat berkunjung di lahan pertanian yang terendam banjir di Kabupaten Anbyon di bagian timur negara itu, Kim Jong Un mengatakan wilayah itu mengalami lebih banyak kerusakan dibandingkan daerah lain. "Sepenuhnya karena sikap kerja yang sangat kronis dan tidak bertanggung jawab dari pejabat setempat," kata Kim Jong Un seperti dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
"Para pejabat di kawasan itu tidak peka dan tidak mengambil tindakan. Akibatnya kawasan itu mengalami banyak kerusakan dibandingkan yang lain," kata KCNA mengutip ucapan Kim.
Saat badai mendekati semenanjung, Korea Utara melakukan kampanye untuk mengatasi perubahan iklim yang tidak normal. Korea Utara menyerukan langkah-langkah untuk meminimalkan kerusakan yang mempengaruhi ekonomi negara.
Korea Utara secara berkala dilanda kelaparan, dengan ratusan ribu orang meninggal. Pada 1990-an, bencana kelaparan di Korea Utara membuat jutaan orang tewas. Negara mengadakan pertemuan partai tingkat tinggi pada Februari untuk secara khusus mengatasi kekurangan pangan dan masalah pertanian.
NDTV
Pilihan Editor: Serangan Udara Rusia di Ukraina Barat Menewaskan Sekurangnya 3 Orang