TEMPO.CO, NEW YORK/WASHINGTON – Gedung Putih akan merinci rencana untuk melarang beberapa investasi Amerika Serikat dalam teknologi sensitif di Cina. Pemerintah Amerika Serikat juga mengharuskan sektor bisnis memberitahu soal investasi lain.
Rencana tersebut ditujukan untuk mencegah modal dan para pakar di Amerika Serikat dalam membantu mengembangkan teknologi yang dapat mendukung modernisasi militer Cina karena hal itu dianggap mengancam keamanan nasional Amerika Serikat.
Pejabat senior di pemerintah Amerika Serikat mengatakan perintah ini diharapkan dapat dieksekusi pada Rabu, 9 Agustus 2023. Saat dikonfirmasi sehari sebelumnya, Gedung Putih menolak berkomentar perihal ini.
Pejabat administrasi Biden telah menekankan selama berbulan-bulan setiap pembatasan investasi Amerika Serikat di Cina akan ditargetkan secara sempit. “Ini adalah tindakan yang disesuaikan,” kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan pada bulan April. "Itu bukan, seperti yang dikatakan Beijing, 'blokade teknologi'."
Sebelumnya pada Jumat, 4 Agustus 2023, Reuters mewartakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden diperkirakan akan segera mengeluarkan perintah eksekutif yang telah lama ditunggu-tunggu untuk menyaring investasi keluar dalam teknologi sensitif ke Cina pada pekan ini.
Sedangkan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo mengatakan pada Maret lalu bahwa pemerintah tidak ingin melebar kemana-mana karena apa pun yang terlalu luas bisa merugikan pekerja dan ekonomi Amerika Serikat.
Pemerintah Amerika Serikat diharapkan menargetkan investasi aktif seperti ekuitas swasta Amerika Serikat, modal ventura, dan investasi usaha patungan di Cina dalam semikonduktor, komputasi kuantum, dan kecerdasan buatan.
Sebuah sumber menyebut sebagian besar investasi yang ditangkap oleh perintah tersebut akan mewajibkan pemerintah mendapat informasi soal itu. Beberapa transaksi akan dilarang.
Surat kabar The New York Times pada Selasa, 8 Agustus 2023 mewartakan pemerintahan Biden berencana mewajibkan perusahaan yang melakukan investasi di industri Cina dalam skala besar untuk melaporkan aktivitas tersebut. Peraturan ini akan memberi pemerintah Amerika Serikat visibilitas yang besar ke dalam transaksi keuangan antara Amerika Serikat dan China.
Sumber sebelumnya mengatakan kepada Reuters investasi dalam semikonduktor yang akan dibatasi yang diharapkan mengikuti aturan kontrol ekspor untuk Cina yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Amerika Serikat pada Oktober 2022.
Emily Benson, dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), yakni sebuah organisasi penelitian kebijakan bipartisan, mengatakan pihaknya mengharapkan investasi dalam kecerdasan buatan dilarang untuk pengguna dan penggunaan militer. Menurutnya investasi lain di sektor ini hanya akan memerlukan pemberitahuan ke pemerintah. Adapun Benson berpandangan beban akan jatuh pada administrasi untuk menentukan Artificial Intelijen (AI) apa saja yang termasuk dalam kategori militer.
“Mereka harus menarik garis tentang apa yang merupakan aplikasi militer AI, dan untuk mendefinisikan AI,” kata Benson, Direktur proyek perdagangan dan teknologi CSIS.
Perintah Biden diharapkan bisa mengarahkan publikasi pemberitahuan pembuatan aturan yang diusulkan, namun peraturan itu diperkirakan tidak langsung berlaku. Gedung Putih juga diperkirakan akan memberi rentang waktu publik harus mengirimkan masukan sebelum lembaga membuat keputusan akhir tentang aturan yang diusulkan.
REUTERS
Pilihan Editor:Trump Didakwa Lagi, Dukungan Pemilih Republik Menguat