TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar The Times berdasarkan sumber di Kementerian Dalam Negeri Inggris pada Sabtu, 5 Agustus 2023, mewartakan sekitar 21 ribu migran diyakini masuk Inggris sepanjang tahun lalu tanpa terdeteksi otoritas perbatasan. Saat dikonfirmasi, Kementerian Dalam Negeri Inggris tak mau mengomentari angka tersebut.
“Kami tanpa henti berusaha mengejar mereka yang berusaha masuk Inggris secara ilegal. Tentara perbatasan telah miliki langkah-langkah yang kuat untuk mendeteksi pendatang gelap ke Inggris dan siap untuk merespon segala metode pengerahan,” demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri Inggris menanggapi pemberitaan The Times.
Data yang diperoleh surat kabar The Times memperlihatkan sekitar 30 ribu pencari suaka tidak masuk Inggris dengan perahu-perahu kecil, melainkan tiba dengan alat transportasi lainnya. Data Kementerian Dalam Negeri Inggris memperlihatkan pula hampir 9 ribu migran ditangkap oleh petugas perbatasan saat mereka mencoba memasuki wilayah Inggris tanpa dokumen yang memadai. Dengan begitu, sekitar 21 ribu migran yang melayangkan lamaran permohonan suaka perlindungan pada 2022, telah masuk Inggris tanpa terdeteksi otoritas imigrasi.
The Times dalam pemberitaannya menyebut ada sekitar 54.563 migran tiba di Inggris, yang datang menggunakan perahu-perahu kecil, kereta atau sebagai penumpang gelap di kapal-kapal, yang baru terdeteksi oleh otoritas perbatasan setelah 72 jam mereka melintasi perbatasan.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah membuat kampanye ‘Hentikan perahunya’, di mana ini telah menjadi prioritasnya sejak menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris. Akan tetapi, data di Kementerian Dalam Negeri Inggris memperlihatkan adanya kenaikan jumlah migran yang memilih masuk Inggris lewat jalur non-tradisional.
Menurut ahli di Oakland International, kenaikan masuknya migran illegal ke Inggris kemungkinan lantaran kebijakan Perdana Menteri Sunak yang fokus pada perahu-perahu kecil dan mendeportasi migran tak berdokumen dari Rwanda, sehingga migran tak berdokumen mencari cara lain untuk masuk Inggris. Data yang dipublikasi The Times juga menimbulkan pertanyaan soal keamanan Inggris di titik-titik perbatasan untuk masuk Inggris.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Grup Wagner di Belarusia Mulai Dekati Perbatasan Polandia, PM Morawiecki: Situasi Berbahaya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.