TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky kembali dibuat murka oleh maraknya korupsi di pemerintahannya. Pada Kamis, 3 Agustus 2023, dia mengecam keras praktik korupsi yang terungkap selama audit di pusat perekrutan militer Ukraina.
Zelensky berjanji untuk memperbaiki sistem dengan menempatkan orang-orang yang memahami arti perang sebagai penanggung jawab. Ia juga telah menyatakan kemarahan atas korupsi yang terungkap selama audit bulan lalu setelah insiden pelanggaran yang terkenal terungkap di pelabuhan Laut Hitam Odesa.
"Kami melakukan pembicaraan mendetail," kata Zelensky dalam pidato video malamnya setelah bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko dan kepala dinas keamanan SBU, Vasyl Maliuk. "Investigasi mengungkapkan banyak pelanggaran," kata Zelenskiy. "Dan mereka, terus terang memberontak."
Penyelidikan kantor perekrutan adalah bagian dari kampanye jangka panjang untuk memberantas korupsi. Ini adalah masalah kritis saat Ukraina mendesak untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.
Zelensky mengatakan semua temuan penyelidikan akan dipublikasikan. Pejabat yang terlibat harus tunduk pada proses pidana. "Kesimpulannya jelas: sistem rekrutmen membutuhkan orang yang memahami nilai melindungi Ukraina," katanya.
"Pusat perekrutan harus diisi dengan orang-orang yang telah melihat perang, mengalaminya," katanya. "Dan mereka yang, sayangnya, mungkin telah kehilangan anggota tubuh tapi bukan martabat mereka dan bukan Ukraina. Izinkan saya berterima kasih kepada mereka."
Kepala pusat rekrutmen militer di Odesa yang dituduh melakukan korupsi dan penggelapan. Pejabat tersebut telah ditahan dalam penahanan pra-sidang bulan lalu.
Pejabat itu dituduh memperoleh dana tanpa penjelasan sekitar lebih dari US$ 5 juta. Laporan media Ukraina mengatakan keluarga pejabat militer tersebut telah membeli properti di Spanyol.
REUTERS
Pilihan Editor: Heboh Pembakaran Al Quran di Eropa, Denmark Perketat Kontrol Perbatasan