TEMPO.CO, NIAMEY/ABUJA – Ratusan pendukung junta militer Niger yang berbaris di ibu kota Niamey pada Kamis, 3 Agustus 2023, memprotes sanksi yang diberlakukan oleh Afrika Barat. Kepala pertahanan kawasan itu rencananya ingin mengakhiri pembicaraan tentang kemungkinan intervensi untuk memulihkan demokrasi.
Jenderal Abdourahamane Tiani, mantan kepala pengawal presiden Niger, mengurung Presiden Mohamed Bazoum di kediamannya Rabu, 2 Agustus 2023. Tiani menyatakan dirinya sebagai kepala negara dalam kudeta ketujuh di Afrika Barat dan Tengah sejak 2020.
Baca Juga:
Blok regional utama, Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) menjatuhkan sanksi dan mengatakan dapat mengizinkan penggunaan kekuatan jika tentara tidak mengembalikan kekuasaan Bazoum pada Minggu, 6 Agustus 2023. ECOWAS telah mengambil garis terberatnya dengan Niger. Menurut perhimpunan itu, mereka harus menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bisa menggonggong tetapi mampu menggigit.
Salah satu pengunjuk rasa di Niamey memegang plakat bertuliskan: "Hidup Niger, Rusia, Mali, dan Burkina. Hancurkan Prancis, ECOWAS, UE."
Seperti kudeta baru-baru ini di negara tetangga Burkina Faso dan Mali, pengambilalihan militer Niger terjadi di tengah gelombang sentimen anti-Prancis yang berkembang. Penduduk setempat mengatakan mereka ingin mantan penguasa kolonial berhenti mencampuri urusan mereka.
Prancis memiliki antara 1.000 dan 1.500 tentara di Niger. Tentara Paris membantu memerangi pemberontakan Islam yang telah menyebar ke seluruh wilayah. Negara-negara Barat khawatir, seperti beberapa tetangganya, Niger dapat beralih ke Rusia sebagai sekutu.
"Kami akan melakukan demonstrasi ke semua negara ECOWAS dan semua yang mengambil tindakan tidak manusiawi dan tidak populer terhadap Niger yang sedang membebaskan diri dari penjajahan," kata pengunjuk rasa lain, yang tidak mau menyebutkan namanya, kepada Reuters.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu malam, 2 Agustus 2023, Tiani bersumpah tidak mau tunduk pada tekanan internasional untuk mundur dan menyebut sanksi itu tidak manusiawi. Dia mengatakan menolak campur tangan asing tetapi terbuka untuk dialog di dalam negeri.
"Kami selalu mendengarkan dengan rendah hati semua pihak terkait dan terbuka untuk berdialog sehingga ... bersama-sama kita dapat menciptakan kondisi transisi damai yang akan mengarah pada pemilu dalam waktu yang relatif singkat dan masuk akal," katanya, tanpa memberikan batas waktu kapan pemilu akan dilaksanakan.
Cawe-Cawe Kepala Pertahanan Afrika Barat
Pertemuan kepala pertahanan Afrika Barat di Nigeria akan menyimpulkan perundingan mereka ihwal kemungkinan intervensi di Niger. Meskipun, mereka mengatakan ini akan menjadi upaya terakhir.
Menurut pernyataan dari Dewan Keamanan Nasional Pantai Gading, tujuan dari pertemuan dua hari itu adalah untuk menyusun rencana intervensi militer untuk memulihkan tatanan konstitusional. Blok regional juga mengatakan pada Rabu, 2 Agustus 2023 pihaknya telah mengirim delegasi yang dipimpin Nigeria ke Niger untuk bernegosiasi dengan para pemimpin kudeta. Namun sehari kemudian, seorang sumber di kepresidenan Nigeria mengatakan delegasi tersebut belum berangkat karena masalah izin terbang.
ECOWAS telah berjuang untuk menahan kemunduran demokrasi di Afrika Barat. Ia telah bersumpah bahwa kudeta tidak akan lagi ditoleransi setelah pengambilalihan militer di Mali, Burkina Faso dan Guinea dan upaya kudeta di Guinea-Bissau.
Mali dan Burkina Faso - juga diperintah oleh junta - mengatakan mereka akan memperlakukan intervensi di Niger sebagai "deklarasi perang" terhadap mereka juga, dan akan menarik diri dari ECOWAS dan membela Niamey. Tiani mengirim seorang jenderal ke kedua negara pada hari Rabu untuk menopang dukungan.
"Kami senang dengan kedekatan yang kami miliki dengan saudara-saudara Mali kami untuk menggagalkan setiap upaya mengacaukan ruang kami," kata Jenderal Niger Salifou Mody di radio negara Mali, setelah pertemuannya di sana.
Ada tanda-tanda bahwa sanksi regional mulai berdampak, diantaranya Nigeria memutus pasokan listrik ke Niger. Akibatnya, pengemudi truk Niger terlantar karena penutupan perbatasan.
Pada Kamis, 3 Agustus 2023, juga menandai peringatan 63 tahun kemerdekaan Niger dari Prancis. Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa warga Nigeria memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka sendiri.
Niger telah menjadi sekutu penting Barat dalam perang melawan kelompok-kelompok yang terkait dengan al Qaeda dan Negara Islam. Negara itu juga merupakan penghasil uranium terbesar ketujuh di dunia, uang banyak digunakan untuk energi nuklir dan mengobati kanker.
Kudeta tersebut telah dikutuk oleh kekuatan asing yang khawatir hal itu dapat membuat para militan mendapatkan tempat. Gejolak telah mendorong beberapa negara Eropa untuk mengevakuasi warganya dengan pesawat. Paris mengatakan pada Kamis, 3 Agustus 2023, telah menyelesaikan evakuasi ratusan warga Prancis dan Eropa.
REUTERS
Pilihan Editor: Serial Ataturk Tidak Tayang di Turki, Partai Penguasa Geram