TEMPO.CO, Jakarta - Serangan rudal Rusia di kota Kryvyi Rih, Ukraina selatan, Senin, 31 Juli 2023, menewaskan sedikitnya empat orang, termasuk seorang gadis berusia 10 tahun dan ibunya, dan mengubur beberapa orang lainnya di bawah reruntuhan, kata pejabat Ukraina.
Sebuah video yang diposting oleh Presiden Volodymyr Zelensky menunjukkan asap mengepul dari lubang menganga yang pecah di sisi bangunan tempat tinggal sembilan lantai, dan bangunan empat lantai lainnya hampir rata dengan tanah.
"Berita tragis. Empat orang telah tewas di Kryvyi Rih," tulis Gubernur Daerah Serhiy Lysak di aplikasi pesan Telegram. Wali Kota Oleksandr Vilkul mengatakan korban tewas termasuk seorang gadis berusia 10 tahun dan ibunya yang berusia 45 tahun.
Zelensky, yang dibesarkan di kota penghasil baja dengan populasi sebelum perang lebih dari 600.000, mengatakan serangan itu menghantam sebuah bangunan tempat tinggal dan gedung universitas.
"Teror ini tidak akan membuat kami takut atau menghancurkan kami. Kami bekerja dan menyelamatkan rakyat kami," katanya di aplikasi Telegram.
Lebih dari 200 petugas berusaha menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan. Vilkul mengatakan kemungkinan ada sebanyak delapan.
Dinas Kedaruratan mengatakan sedikitnya 43 orang terluka. Juru bicara Angkatan Udara Yuriy Ihnat mengatakan serangan itu tampaknya dilakukan dengan rudal balistik.
Kherson, sekarang menjadi kota garis depan di Ukraina selatan setelah dibebaskan dari pasukan Rusia pada November, diserang setidaknya dua kali.
Serangan roket di pagi hari menewaskan seorang pekerja utilitas berusia 60 tahun dan melukai empat lainnya saat mereka keluar di jalan melakukan pekerjaan mereka, kata administrator militer regional.
Seorang pria berusia 65 tahun yang mengendarai mobilnya terluka parah dalam serangan kedua dan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit, kata gubernur daerah Oleksandr Prokudin di Telegram.
REUTERS
Pilihan Editor: Turki Desak Swedia Ambil Langkah Konkret Setop Pembakaran Al Quran