TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita Norwegia dan pemandu sherpa-nya berhasil mendaki 14 puncak gunung di atas 8.000 meter hanya dalam waktu 3 bulan. Puncak terakhir yang mereka taklukkan adalah Gunung K2 di Pakistan, Kamis, 27 Juli 2023. Ini merupakan rekor tercepat untuk pendakian 14 puncak tertinggi di dunia itu.
Kristin Harila, 37 tahun, dan Tenjen (Lama) Sherpa, 35 tahun, asal Nepal, mendaki K2, yang merupakan gunung tertinggi kedua di dunia dengan 8.611 meter (28.251 kaki) bersama delapan pemandu lainnya, kata Tashi Lakpa Sherpa, direktur pelaksana Seven Summit Treks (SST) perusahaan yang menyediakan logistik untuk para pendaki di Kathmandu.
"Mereka menjadi yang tercepat mendaki ke-14 puncak," kata Tashi, kepada Reuters, mengutip informasi dari base camp.
Mendaki semua 14 puncak tertinggi dalam beberapa bulan adalah hal yang menantang, karena biasanya dilakukan oleh banyak pendaki selama bertahun-tahun.
Mereka mencetak rekor pendakian tercepat dengan mengalahkan Nirmal Purja dari Nepal yang menyelesaikan semua puncak dalam enam bulan dan satu minggu pada tahun 2019. Prestasi terbaru mereka dikonfirmasi oleh pendaki lain di gunung tersebut, namun belum dikonfirmasi oleh Guinness Book of World.
Kedua pendaki mencapai puncak Shishapangma di wilayah Tibet China pada 26 April dan sejak itu mendaki Everest, Kanchenjunga, Lhotse, Makalu, Cho Oyu, Dhaulagiri, Manaslu, dan Annapurna di Nepal sebelum melanjutkan ke Pakistan, tempat mereka mendaki Nanga Parbat, Gasherbrum I, Gasherbrum II dan Broad Peak sebelum K2, menyelesaikan semua 14 puncak dalam 92 hari.
Garrett Madison, dari perusahaan Madison Mountaineering yang berbasis di AS dan juga berada di K2 memimpin ekspedisi berbeda, mengatakan para pendaki memanfaatkan jendela cuaca yang sempit dan mencapai puncak gunung.
"Mereka telah mengadakan pertemuan beberapa waktu lalu," kata Madison dAN menambahkan bahwa wanita Norwegia itu "sangat kuat secara mental dan fisik".
Salah satu sherpa, Nima Rinjin Sherpa yang berusia 17 tahun, juga menjadi pendaki termuda K2, kata Tashi.
REUTERS
Pilihan Editor Rusia dan Korea Utara Makin Mesra, Punya Musuh Bersama AS