TEMPO.CO, Jakarta - Putra Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Hunter Biden, Rabu, 26 Juli 2023, bersiap untuk mengaku bersalah atas dua tuduhan pelanggaran ringan karena sengaja gagal membayar pajak penghasilan. Langkahnya ini merupakan bagian dari kesepakatan yang memungkinkan dia menghindari hukuman atas tuduhan terkait senjata.
Putra Biden tidak membayar pajak atas pendapatan lebih dari US$1,5 juta pada 2017 dan 2018, meskipun ia berutang lebih dari $100.000, menurut tuduhan jaksa, seperti dilansir Reuters.
Dia juga didakwa dalam kasus terpisah dengan kepemilikan senjata api secara tidak sah saat kecanduan dan menggunakan zat terlarang.
Berdasarkan kesepakatan dengan jaksa federal di Delaware, Hunter Biden telah menandatangani perjanjian pengalihan praperadilan untuk dakwaan tersebut. Ini merupakan alternatif dari penuntutan yang memungkinkan terdakwa menghindari hukuman atau hukuman penjara.
Sidang pukul 10 pagi waktu setempat pada Rabu, akan dilakukan saat Presiden Demokrat Biden berada di tengah-tengah kampanye untuk pemilu 2024. Biden berpotensi tanding ulang dengan mantan Presiden Donald Trump, calon terdepan untuk nominasi Partai Republik.
Partai Republik selama bertahun-tahun menuduh Hunter Biden memanfaatkan kekuatan politik ayahnya untuk keuntungan pribadi dalam urusannya di Ukraina dan Cina. Penyelidikan oleh Pengacara AS David Weiss dari Delaware, orang yang ditunjuk Trump, belum menemukan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut.
Berita tentang kesepakatan pembelaan pada Juni memicu tuduhan soal keberpihakan bagi putra presiden. Tudingan tersebut mendorong penyelidikan kriminal oleh Weiss, yang menyimpang dari praktik lumrahnya. Ia tetap menjabat untuk melanjutkan penyelidikan setelah Biden mengalahkan Trump dalam pemilu 2020.
Jaksa Agung AS Merrick Garland membantah tuduhan perlakuan khusus dan mengatakan Weiss diberi otonomi penuh untuk menyelidiki Hunter Biden. Weiss juga mengatakan dia tidak menghadapi gangguan.
Hunter Biden bekerja sebagai pelobi, pengacara, konsultan, bankir investasi, dan artis. Dia telah secara terbuka mendiskusikan perjuangannya dengan kecanduan, termasuk alkoholisme dan penggunaan kokain.
Trump telah mengkritik kesepakatan Hunter Biden dengan jaksa sebagai "tiket lalu lintas" belaka. Bekas presiden sendiri telah didakwa di New York karena diduga memalsukan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran uang suap kepada bintang porno dan menghadapi tuntutan pidana federal di Florida atas penanganan dokumen rahasia setelah meninggalkan kantor pada 2021.
Tuduhan pajak dapat membawa hukuman hingga 18 bulan, tetapi ahli hukum mengatakan Hunter Biden tidak mungkin menghadapi hukuman penjara karena dia tidak memiliki riwayat kriminal sebelumnya dan telah menerima tanggung jawab atas tindakannya.
REUTERS
Pilihan Editor: Kisruh UU Sistem Peradilan Netanyahu Jadi Biang Kekacauan di Israel