Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisruh UU Sistem Peradilan Netanyahu Jadi Biang Kekacauan di Israel

image-gnews
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Eli Cohen dan Sekretaris Kabinet Yossi Fuchs menghadiri rapat kabinet di kantor perdana menteri di Yerusalem, Senin, 17 Juli 2023. Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Eli Cohen dan Sekretaris Kabinet Yossi Fuchs menghadiri rapat kabinet di kantor perdana menteri di Yerusalem, Senin, 17 Juli 2023. Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JERUSALEM – Parlemen Israel pada pekan ini meratifikasi undang-undang baru yang membatalkan beberapa kekuasaan Mahkamah Agung, meskipun ada protes massal dan kekhawatiran yang disampaikan oleh Amerika Serikat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perubahan diperlukan untuk mengendalikan pengadilan yang terlalu intervensionis. Tetapi, para kritikus menuduhnya otoritarianisme. 

Undang-undang baru ini merupakan amandemen yang menghapus satu perangkat yang dimiliki Mahkamah Agung untuk membatalkan keputusan pemerintah dan menteri. Hingga saat ini, jika pengadilan menganggap keputusan eksekutif "tidak masuk akal", keputusan tersebut dapat dibatalkan. 

Setelah RUU itu berlaku, hakim tidak lagi dapat melakukan ini. Kendati, mereka masih dapat memutuskan melawan pemerintah berdasarkan alasan hukum lainnya.

Perubahan dan Kecemasan

Dalam jangka pendek perubahan yang akan tampak dalam undang-undang baru ini mungkin sangat sedikit. Namun, pakar hukum dan penasihat hukum pemerintah dan parlemen memperingatkan bahwa hal itu akan membuka pintu korupsi. Sebab itu memudahkan pemerintah secara keseluruhan atau menteri individu untuk mempekerjakan dan memecat pejabat karena alasan yang berpotensi salah.

Kritikus khawatir itu akan membahayakan penjaga gerbang yang membantu melindungi pemerintah tetap terkendali. Mereka mencatat, pegawai negeri seperti jaksa agung atau penasihat hukum kementerian dapat lebih mudah diganti dengan "yes-men". Pemerintah mengatakan tidak memiliki desain seperti itu. 

Perubahan itu, kata pemerintah, akan memfasilitasi tata kelola dan mempermudah pejabat yang dipilih secara demokratis untuk mengejar kebijakan mereka.

Pengamat juga memperingatkan bahwa pada akhirnya, menteri mungkin tidak meneliti kebijakan mereka sendiri secara menyeluruh untuk menjaga dari ketidakadilan. Pasalnya mereka mengetahui tindakan mereka tidak dapat lagi ditentang karena tidak berada dalam batas akal.

Dalam jangka panjang, peradilan yang lebih lemah bisa berdampak buruk bagi bisnis dan membahayakan pertahanan hukum Israel di luar negeri. Tapi itu juga tergantung pada apakah - dan bagaimana - perubahan yudisial lebih lanjut akan dilakukan.

Ada kegemparan di Israel atas pengesahan undang-undang tersebut, karena banyak yang khawatir bahwa ini hanyalah langkah pertama yang dapat membahayakan demokrasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Netanyahu, yang mencakup partai-partai agama dan nasionalis, mengumumkan seluruh paket undang-undang pada Januari. Tujuannya untuk merombak peradilan dan beberapa menteri garis kerasnya ingin melanjutkan dengan perubahan yang lebih luas meskipun ada protes.

"Klausul kewajaran" didorong melalui parlemen dalam waktu satu bulan. Kecepatan di mana perubahan dasar konstitusional Israel dibuat dan fakta bahwa hal itu dilakukan dalam menghadapi keberatan sengit di parlemen dan di jalan-jalan telah menyebabkan alarm lebih lanjut.

Fondasi demokrasi Israel relatif rapuh. Sistem tidak memiliki konstitusi, di Knesset satu kamar pemerintah memegang mayoritas 64-56. Sedangkan kantor presiden sebagian besar bersifat seremonial. Jadi Mahkamah Agung dipandang penting untuk melindungi hak-hak sipil dan supremasi hukum.

Janji Netanyahu

Netanyahu mengatakan beberapa paket undang-undang telah dihapus untuk selamanya tetapi dia masih ingin mengubah cara pemilihan hakim. Pertanyaan besarnya adalah apakah perubahan lebih lanjut akan dilakukan dengan konsensus luas, seperti yang didesak oleh Presiden AS Joe Biden.

Netanyahu telah menetapkan November sebagai target, untuk menyetujui perubahan yudisial dengan partai-partai oposisi tetapi tidak ada jaminan hal itu akan terjadi. Jika ya, maka kemungkinan akan sangat membantu untuk menenangkan sekutu Barat Israel dan meyakinkan investor asing dan lembaga kredit internasional yang ketakutan oleh kampanye pemerintah. Itu juga akan memberi orang Israel kelonggaran yang sangat diinginkan dari salah satu krisis domestik terburuk mereka dalam beberapa dekade.

Netanyahu berargumen bahwa dia tidak bersalah dalam persidangan korupsi yang berlangsung lama. Para pengkritiknya takut dia akan mencoba menggunakan perubahan yudisial untuk membatalkan kasusnya atau mempengaruhi hasilnya. Netanyahu dengan tegas membantah adanya hubungan antara persidangannya dan perombakan yang dia katakan hanya akan membantu demokrasi Israel. Dia telah berjanji peradilan Israel akan tetap kuat dan independen dan bahwa hak-hak sipil tidak akan dirugikan.


REUTERS

Pilihan Editor: JIS Diduga Tidak Sesuai Standar FIFA, Anggota DPRD DKI: Persoalan Teknis Dibawa ke Arah Politik Tidak Elegan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

1 hari lalu

Seorang anak Palestina duduk diatas tembok bergambarkan gajah di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa
Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.


Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

1 hari lalu

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyapa Presiden AS Joe Biden setibanya di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka


DPR AS Mulai Sidang Pertama Pemakzulan Presiden Joe Biden

1 hari lalu

Anggota Pangkat Komite Pengawas DPR Jamie Raskin (D-MD) berbicara ketika para pembantunya memegang kotak berisi ribuan halaman catatan bank keluarga Biden yang dipanggil oleh komite saat Ketua James Comer (R-KY) melihatnya selama pertemuan. Sidang penyelidikan pemakzulan Komite Pengawasan dan Akuntabilitas DPR terhadap Presiden AS Joe Biden, dengan fokus pada urusan bisnis luar negeri putranya Hunter Biden, di Capitol Hill di Washington, AS, 28 September 2023. REUTERS/Jim Bourg
DPR AS Mulai Sidang Pertama Pemakzulan Presiden Joe Biden

Sidang penyelidikan pertama untuk pemakzulan Joe Biden tak menunjukkan bukti yang memberatkan presiden tersebut.


Vietnam Penjarakan Aktivis Lingkungan selama Tiga Tahun, Dituduh Penipuan Pajak

1 hari lalu

Hoang Thi Minh Hong. WorldBank
Vietnam Penjarakan Aktivis Lingkungan selama Tiga Tahun, Dituduh Penipuan Pajak

Pengadilan Vietnam menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara kepada aktivis lingkungan terkemuka Hoang Thi Minh Hong atas tuduhan penipuan pajak.


Amerika Serikat Berlakukan Bebas Visa Bagi Warga Israel

2 hari lalu

Massa melakukan aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat, 21 Mei 2021. Dalam aksi tersebut massa mendorong pemerintah Indonesia agar lebih tampil dalam memberikan dukungan untuk kemerdekaan Palestina dan mengutuk keras tindakan kekerasan oleh Israel. TEMPO/Muhammad Hidayat
Amerika Serikat Berlakukan Bebas Visa Bagi Warga Israel

Warga negara Israel bisa bebas mengunjungi Amerika Serikat tanpa harus memiliki visa.


Israel Buka Penyeberangan Gaza, Ribuan Warga Palestina Kembali Kerja Setelah Dua Pekan

2 hari lalu

Pekerja Palestina memasuki penyeberangan Erez yang dibuka kembali ke Israel, setelah Israel mengakhiri larangan pekerja dari Gaza, di Kota Gaza 28 September 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Buka Penyeberangan Gaza, Ribuan Warga Palestina Kembali Kerja Setelah Dua Pekan

Sebelumnya, penutupan jalur dipicu oleh protes kekerasan di sepanjang perbatasan Gaza dan Israel.


5 Orang dalam Satu Keluarga Arab Dibantai di Israel, Sudah 180 Korban Tahun Ini

2 hari lalu

Warga menghadiri protes terhadap lonjakan kekerasan terkait kejahatan mematikan di komunitas Arab Israel setelah sebuah keluarga beranggotakan lima orang, ditembak mati di rumah mereka di Basmat Tab'un, Israel utara 27 September 2023. REUTERS /Ammar Awad
5 Orang dalam Satu Keluarga Arab Dibantai di Israel, Sudah 180 Korban Tahun Ini

Satu keluarga Arab, yang terdiri atas lima orang, tewas ditembak di rumah mereka di Israel, sehingga lebih dari 180 korban jatuh sepanjang tahun ini.


Ancaman Shutdown Semakin Dekat, Senat dan DPR AS Berduel soal Pendanaan

3 hari lalu

Gedung Kapitol difoto melalui pagar berantai di Washington, Amerika Serikat, Senin (30/9). Sekitar satu juta pegawai pemerintahan AS membuat rencana darurat pada hari Senin jika terjadi 'shutdown' atau penutupan pada tengah malam, dengan serikat pekerja mereka menuntut Kongress untuk segera membuat kesepakatan. REUTERS/Kevin Lamarque
Ancaman Shutdown Semakin Dekat, Senat dan DPR AS Berduel soal Pendanaan

Dengan ancaman shutdown pemerintahan semakin dekat, Senat dan DPR AS berduel soal mekanisme pendanaan.


Pertama dalam Tiga Dekade, Delegasi Arab Saudi Kunjungi Tepi Barat Palestina

4 hari lalu

Nayef al-Sudairi. REUTERS/Mohammed Torokman
Pertama dalam Tiga Dekade, Delegasi Arab Saudi Kunjungi Tepi Barat Palestina

Pemerintah Arab Saudi, untuk pertama kali dalam tiga dekade terakhir, mengirim delegasinya ke wilayah Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel.


Mahfud MD: Kalau Tak Melanggar Konstitusi, MK Tak Boleh Mengubah Batas Usia Capres-Cawapres

4 hari lalu

Menko Polhukam Mahfud Md memberikan keterangan terkait kasus dugaan penyerobotan tanah milik negara di Jakarta, Selasa, 18 Juli 2023. Pemerintah akan melakukan segala upaya hukum untuk mengembalikan tanah aset PTPN II seluas 464 Ha di Deli Serdang dengan mengajukan kasasi terkait kasus dugaan pemalsuan surat kepemilikan yang diharapkan dapat menjadi bukti baru atau novum guna mengubah putusan dalam proses hukum perdata. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Mahfud MD: Kalau Tak Melanggar Konstitusi, MK Tak Boleh Mengubah Batas Usia Capres-Cawapres

Mahfud MD menjelaskan, selama aturan perundang-undangan tersebut tidak melanggar konstitusional, maka MK tidak boleh membatalkan atau mengubah aturan.