Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemilu Kamboja Digelar Hari Ini, Hun Sen Dipastikan Menang Lagi

Reporter

image-gnews
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menghadiri KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja 11 November 2022. REUTERS/Cindy Liu/File Foto
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menghadiri KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja 11 November 2022. REUTERS/Cindy Liu/File Foto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kamboja memberikan suaranya pada Minggu, 23 Juli ini untuk memilih kursi perdana menteri. Pemimpin lama Hun Sen dijamin akan menang karena dia ingin menyerahkan kendali kepada putra sulungnya. 

Hun Sen yang merupakan mantan kader Khmer Merah berusia 70 tahun itu telah memerintah sejak 1985. Pemilu yang digelar tak menunjukkan kondisi sebenarnya karena partai oposisi telah dilarang ikut serta. Kandidat penantang dipaksa melarikan diri dan kebebasan berekspresi dibungkam.

Partai Rakyat Kamboja (CPP) kemungkinan akan mempertahankan semua 125 kursi di majelis rendah, memperpanjang cengkeramannya pada kekuasaan dan membuka jalan bagi suksesi dinasti. Politik di Kamboja, menurut beberapa kritikus, tak berbeda jauh dengan Korea Utara. Satu-satunya partai oposisi yang serius didiskualifikasi karena masalah teknis menjelang pemungutan suara.

Hun Sen memberikan suaranya di ibu kota Phnom Penh tak lama setelah tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 7 pagi. Lebih dari 9,7 juta orang terdaftar untuk memilih dalam pemilu ketujuh sejak PBB pertama kali mensponsori pemilu pada 1993 setelah konflik bertahun-tahun.

Selama 30 tahun terakhir, harapan masyarakat internasional untuk demokrasi multi-partai yang hidup di Kamboja telah dilibas oleh Hun Sen dan kroninya. Hun Sen mengatakan bahwa dia akan menyerahkan putranya, jenderal bintang empat Hun Manet, dalam beberapa minggu mendatang.

Hun Manet yang berusia 45 tahun itu memimpin rapat umum CPP terakhir di Phnom Penh menjelang hari pemungutan suara. Ia mengatakan kepada orang banyak pada hari Jumat bahwa itu adalah "hari kemenangan" bagi negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menjelang pemungutan suara, sebuah koalisi beranggotakan 17 orang - termasuk Jaringan Asia untuk Pemilihan Bebas (ANFREL) dan Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia (FIDH), khawatir akan kondisi demokrasi di Kamboja. "Pelaksanaan pemilihan yang akan datang menunjukkan tidak adanya transparansi, keadilan dan inklusivitas dalam proses pemilihan," kata koalisi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu.

Menjelang pemilihan perdana menteri, kebebasan berbicara telah sangat dikekang. Bulan lalu, Hun Sen memerintahkan undang-undang pemilihan diubah, melarang siapa pun yang gagal memberikan suara dalam pemilihan yang akan datang untuk mencalonkan diri.

CHANNEL NEWS ASIA 

Pilihan Editor: Sosok Lisa Franchetti, Wanita Pertama Pimpin Angkatan Laut AS Pilihan Joe Biden

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kata Pengamat soal Tantangan Anies Baswedan Mau Dirikan Partai Politik

1 hari lalu

Anies Baswedan menghadiri forum bersama mahasiswa dalam tajuk Anies Baswedan Kembali ke Jogja yang digelar di Pendopo Wisma Kagama, kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Senin 9 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kata Pengamat soal Tantangan Anies Baswedan Mau Dirikan Partai Politik

Pengamat menjelaskan sejumlah tantangan bagi Anies Baswedan dalam mendirikan partai politik.


Kemenlu Terima Laporan soal Dugaan TPPO di Kamboja: Korban Sakit Kronis hingga Meninggal Dunia

3 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Kemenlu Terima Laporan soal Dugaan TPPO di Kamboja: Korban Sakit Kronis hingga Meninggal Dunia

Handi Musaroni diduga menjadi korban TPPO, gaji tak dibayar perusahaan, sakit kronis, hingga meninggal dunia.


Kementerian Luar Negeri RI Benarkan Jenazah WNI yang Meninggal di Kamboja Belum Dapat Dipulangkan

4 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri RI Benarkan Jenazah WNI yang Meninggal di Kamboja Belum Dapat Dipulangkan

KBRI telah berupaya menelusuri perusahaan tempat WNI tersebut bekerja selaku pihak yang harus bertanggung jawab memulangkan jenazah.


Alasan Komisi II DPR Sebut Undang-Undang Pemilu Perlu Direvisi

4 hari lalu

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia (tengah) bersama Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang (kiri) dan Saan Mustopa (kanan) saat memimpin rapat dengar pendapat soal perubahan PKPU no. 8 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 25 Agustus 2024. Komisi II DPR RI bersama dengan Kemenkumham, Kemendagri, KPU, Bawaslu, dan DKPP menyetujui perubahan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pencalonan Kepala Daerah bersama yang telah disesuaikan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai pilkada. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan Komisi II DPR Sebut Undang-Undang Pemilu Perlu Direvisi

Sejumlah hal perihal pelaksanaan Pemilu 2024 disorot anggota Komisi II DPR.


Anak Driver Ojol Diduga Korban TPPO di Kamboja: Gaji Tak Dibayar, Sakit Kronis, hingga Meninggal Dunia

4 hari lalu

Ilustrasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking. REUTERS/Maxim Shemetov
Anak Driver Ojol Diduga Korban TPPO di Kamboja: Gaji Tak Dibayar, Sakit Kronis, hingga Meninggal Dunia

Rahma bercerita pihak kedutaan Indonesia justru meragukan anaknya menjadi korban TPPO.


Abdulmadjid Tebboune Terpilih Lagi Jadi Presiden Aljazair

6 hari lalu

Presiden Algeria Abdulmadjid Tebboune. REUTERS
Abdulmadjid Tebboune Terpilih Lagi Jadi Presiden Aljazair

Abdulmadjid Tebboune terpilih menjadi presiden Aljazair dengan 95 persen suara.


Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

7 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul untuk mengecam penolakan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam menunjuk perdana menteri dari koalisi sayap kiri New Popular Front di Paris, Prancis, 7 September 2024. REUTERS/Benoit Tessier
Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

Ribuan orangg turun ke jalan di seluruh Prancis untuk memprotes pencalonan Michel Barnier yang berhaluan kanan-tengah sebagai perdana menteri


Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

8 hari lalu

Sheikh Hasina. REUTERS/Damir Sagolj
Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

8 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

9 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.