TEMPO.CO, Jakarta - Rusia memperingatkan bahwa mulai Kamis, 20 Juli 2023, setiap kapal yang melakukan perjalanan ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina akan dianggap membawa kargo militer, setelah Ukraina mengatakan sedang menyiapkan rute pengiriman sementara untuk mencoba dan melanjutkan ekspor biji-bijiannya.
Langkah kedua negara, Rabu, datang hanya beberapa hari setelah Rusia keluar dari kesepakatan – yang dimediasi oleh PBB dan Turki – yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina ke Laut Hitam dengan aman selama setahun terakhir, dan mencabut jaminan navigasi yang aman.
Ukraina telah menjelaskan bahwa pihaknya ingin mencoba dan melanjutkan pengiriman biji-bijian Laut Hitamnya dan mengatakan kepada badan pelayaran PBB, Organisasi Maritim Internasional (IMO), bahwa pihaknya telah "memutuskan untuk menetapkan rute maritim yang direkomendasikan secara sementara."
Tetapi Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengatakan akan menganggap semua kapal yang melakukan perjalanan ke Ukraina berpotensi membawa kargo militer dan "negara bendera kapal semacam itu akan dianggap sebagai pihak dalam konflik Ukraina".
Dalam sebuah pernyataan di aplikasi perpesanan Telegram, dikatakan langkah itu akan dimulai pada tengah malam waktu Moskow (04.00 WIB).
Kementerian Pertahanan tidak mengatakan tindakan apa yang mungkin diambil.
Rusia juga menyatakan bagian tenggara dan barat laut perairan internasional Laut Hitam untuk sementara tidak aman untuk navigasi, kata kementerian itu, tanpa memberikan perincian tentang bagian laut yang akan terpengaruh.
“Ini menggarisbawahi bahwa kami berusaha untuk bekerja dan terus bekerja di zona perang yang efektif,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric pada hari Rabu ketika ditanya tentang peringatan Rusia.
Ukraina, Rabu, menuduh Rusia merusak infrastruktur ekspor biji-bijian dalam serangan "neraka" semalam yang berfokus pada dua pelabuhan Laut Hitamnya.
"Di pelabuhan yang diserang hari ini, ada sekitar satu juta ton makanan yang disimpan. Jumlah itu seharusnya sudah dikirim ke negara konsumen di Afrika dan Asia," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video malamnya pada Rabu.
Dia mengatakan terminal tersebut merusak sebagian besar 60.000 ton produk pertanian yang ditujukan untuk pengiriman ke China.
Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu, menuduh negara-negara Barat memutarbalikkan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi mengatakan Rusia akan segera kembali ke perjanjian tersebut jika semua tuntutannya mengenai ekspornya sendiri dipenuhi.