TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari Selasa pekan lalu, tepatnya 26 Maret 2024 jembatan Baltimore runtuh ke dalam air beberapa detik setelah ditabrak oleh sebuah kapal kargo, membuat kendaraan yang berada di atas jembatan tersebut jatuh ke sungai di bawahnya. Kapal tersebut kehilangan daya dan mengeluarkan panggilan darurat sesaat sebelum menabrak jembatan.
Kapal tersebut, sebuah kapal kargo sepanjang 948 kaki bernama Dali, sedang dalam perjalanan sekitar setengah jam menuju Kolombo, Sri Lanka, ketika kapal tersebut menabrak pilar utama jembatan. Semua awak kapal selamat, menurut pemilik kapal.
Panggilan darurat dari kapal memberikan waktu yang cukup bagi para petugas untuk menghentikan lalu lintas di kedua ujung jembatan. Perairan tempat runtuhnya jembatan memiliki kedalaman sekitar 50 kaki. Hingga Selasa pagi, enam pekerja konstruksi yang telah memperbaiki lubang di jembatan masih hilang saat penyelam dan pekerja darurat lainnya dengan kapal dan helikopter terus mencari mereka. Dua orang lainnya telah berhasil diselamatkan, dan satu orang lagi berada di rumah sakit.
Sejarah Jembatan Baltimore
Bangunan Jembatan Baltimore dibangun antara tahun 1972 dan 1977, dibuka untuk umum pada tanggal 23 Maret tahun itu. Namun sejarahnya jauh lebih dalam dari itu, menurut Otoritas Transportasi Maryland.
Para ahli meyakini bahwa bangunan ini berdiri dalam jarak 100 meter dari lokasi di mana penemunya, Francis Scott Key, menyaksikan pengeboman Inggris yang gagal terhadap Fort McHenry pada September 1814.
Pengeboman tersebut merupakan titik balik penting dalam Perang 1812, memaksa Inggris untuk membatalkan serangan darat ke kota pelabuhan penting Baltimore. Kedua belah pihak kemudian mencapai kesepakatan damai pada tahun itu.
Kapal-kapal perang Inggris menembakkan ribuan peluru mortir, meriam, dan roket ke arah benteng selama lebih dari 25 jam, namun hanya menimbulkan kerusakan kecil karena benteng tersebut sangat kokoh. Amerika mengibarkan bendera garnisun berukuran 30 kali 42 kaki keesokan paginya.
Arsitektur Jembatan
Dilansir pada Fastcompany.com, Jembatan bergaya rangka logam memiliki dek yang ditangguhkan; sebuah desain yang berkontribusi pada keruntuhan total, kata para insinyur. Kapal tersebut tampaknya menabrak dermaga beton utama, yang berada di atas tanah di bawah air dan merupakan bagian dari fondasi.
"Jenis jembatan ini tidak dirancang untuk mendistribusikan beban jika dermaga utama runtuh, dan oleh karena itu video menunjukkan adanya keruntuhan jembatan yang progresif" di mana satu elemen demi elemen runtuh, kata Marina Bock, seorang dosen teknik struktur di Universitas Aston Inggris.
NPR | NYTIMES
Pilihan editor: Jembatan Baltimore Luluh Lantak Ditabrak Kapal Kargo, inii Profil Jembatan bernama Francis Scott Key Bridge