TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Rabu 19 Julia 2023 diawali oleh kabar Rusia menyerang pelabuhan Ukraina sehari setelah menarik diri dari kesepakatan untuk ekspor biji-bijian Laut Hitam.
Adapun di urutan kedua, serangan Ukraina yang menyebabkan kebakaran di tempat pelatihan militer di distrik Kirovske di Semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia, telah memaksa evakuasi lebih dari 2.000 orang.
Baca juga:
Sedangkan di urutan ketiga, Hakim banding di Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC membuka jalan bagi penyelidikan atas ribuan kasus pembunuhan dalam kampanye anti-narkoba di Filipina di bawah era mantan Presiden Rodrigo Duterte.
Berikut Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Rusia Serang Pelabuhan Ukraina, Sehari setelah Kesepakatan Ekspor Laut Hitam Berakhir
Rusia menyerang pelabuhan Ukraina sehari setelah menarik diri dari kesepakatan untuk ekspor biji-bijian Laut Hitam yang aman, Selasa, 18 Juli 2023.
Rusia mengatakan pihaknya menghantam penyimpanan bahan bakar di Odesa dan sebuah pabrik pesawat tak berawak di sana, sebagai bagian dari "serangan balas dendam massal" atas serangan oleh Ukraina ke jembatan Krimea.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Ukraina Serang Pangkalan Militer Krimea, Lebih dari 2.000 Warga Dievakuasi
Kebakaran yang terjadi di tempat pelatihan militer di distrik Kirovske di Semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia, telah memaksa evakuasi lebih dari 2.000 orang. Hal ini diungkapkan Gubernur Krimea yang dilantik Moskow pada Rabu 19 Juli 2023.
"Direncanakan untuk mengevakuasi sementara penduduk dari empat pemukiman - ini lebih dari 2.000 orang," kata Sergei Aksyonov di Telegram.
Baca berita selengkapnya di sini
3. ICC Buka Penyelidikan Pembunuhan Ribuan Pengedar Narkoba di Era Duterte
Hakim banding di Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC membuka jalan bagi penyelidikan atas ribuan kasus pembunuhan dalam kampanye anti-narkoba di Filipina di bawah era mantan Presiden Rodrigo Duterte. Putusan ini menjadi harapan bagi keluarga korban dan kelompok HAM.
Dalam putusan pada 18 Juli 2023, hakim banding ICC menolak upaya Filipina untuk memblokir penyelidikan atas “war on drugs” Duterte. Utusan Duterte mengatakan pihaknya akan mengabaikan keputusan tersebut.
Baca berita selengkapnya di sini
REUTERS