TEMPO.CO, Jakarta -Wakil sekretaris Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev meyakini tambahan bantuan militer ke Ukraina oleh aliansi NATO hanya membawa Perang Dunia III semakin dekat. Ucapan itu disampaikan Medvedev saat berlangsung hari pertama konferensi tingkat tinggi aliansi militer Barat di Lituania.
Medvedev mengatakan bantuan NATO itu tidak akan menghalangi Rusia untuk mencapai tujuannya di Ukraina. Sejumlah negara di KTT NATO menjanjikan lebih banyak persenjataan dan dukungan keuangan.
“Ini adalah jalan buntu. Perang Dunia III semakin dekat. Apa artinya semua ini bagi kami? Semuanya jelas. Operasi militer khusus akan berlanjut dengan tujuan yang sama," tulis Medvedev di aplikasi Telegram, Selasa, 11 Juli 2023.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus". Sedangkan Kyiv dan sekutunya mengatakan Moskow mengobarkan perang tanpa alasan untuk merebut tanah dan mendominasi tetangganya.
Negara-negara Barat ingin membantu Ukraina memenangkan perang. Kekuatan Barat yang dipimpin Amerika Serikat telah memasok senjata dan amunisi modern dalam jumlah besar ke Kyiv.
Medvedev, yang menampilkan dirinya sebagai modernisator liberal ketika dia menjadi presiden periode 2008-2012, kini menampilkan dirinya sebagai elang Kremlin yang sangat anti-Barat. Para diplomat mengatakan pandangannya memberikan indikasi pemikiran di tingkat atas elit Kremlin.
Sebelumnya pada Sabtu, 8 Juni 2023, Medvedev menganjurkan untuk menggunakan "senjata tidak manusiawi" yaitu munisi tandan setelah menyinggung laporan Ukraina telah menggunakannya. Amerika Serikat mengumumkan akan memasok Kyiv dengan munisi tandan yang biasanya melepaskan sejumlah besar bom kecil di wilayah yang luas dan dilarang oleh banyak negara.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Moskow akan terpaksa menggunakan senjata "serupa" jika Amerika Serikat memasok bom curah ke Ukraina. Rusia dan Ukraina sebelumnya saling tuding sudah menggunakan munisi tandan dalam perang 500 hari itu.
REUTERS
Pilihan Editor: Rusia Deklarasikan Perang Jika ICC Nekat Tangkap Putin
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.