Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerusuhan di Prancis Mulai Menjalar ke Swiss, Enam Remaja Ditangkap

Reporter

image-gnews
Polisi menahan seorang pemuda pada malam kelima kerusuhan Paris setelah kematian Nahel, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis di Nanterre selama pemberhentian lalu lintas, di daerah Champs Elysees, di Paris, Prancis, 2 Juli 2023. Sebanyak 719 orang ditahan dalam kerusuhan yang mengakibatkan ratusan mobil dibakar dan puluhan bangunan hancur. REUTERS/Juan Medina
Polisi menahan seorang pemuda pada malam kelima kerusuhan Paris setelah kematian Nahel, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis di Nanterre selama pemberhentian lalu lintas, di daerah Champs Elysees, di Paris, Prancis, 2 Juli 2023. Sebanyak 719 orang ditahan dalam kerusuhan yang mengakibatkan ratusan mobil dibakar dan puluhan bangunan hancur. REUTERS/Juan Medina
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Swiss menangkap enam remaja menyusul kerusuhan di kota Lausanne. Peristiwa itu terjadi di Lausanne yang terinspirasi dari kerusuhan di Prancis, menurut polisi Swiss, Minggu, 2 Juli 2023.

Meskipun skala kekerasan tidak mendekati kerusuhan di Prancis, batu-batu dilemparkan dan jendela kaca pecah di Lausanne pada Sabtu malam. Lebih dari 100 orang pemuda merusak toko-toko di pusat kota, terutama toko sepatu kets yang terkena dampaknya. Selain remaja, polisi juga menangkap seorang dewasa yang berbahasa Prancis. 

Kerusuhan di Prancis telah berlangsung sejak pekan lalu. Selama enam malam berturut-turut pengunjuk rasa melakukan kerusuhan yang dipicu penembakan terhadap seorang anak berusia 17 tahun. 

"Menggemakan peristiwa dan kerusuhan yang berkecamuk di Prancis, lebih dari seratus pemuda berkumpul di pusat Lausanne dan merusak bisnis," kata polisi Lausanne dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Channel News Asia. 

"Kekerasan dimulai setelah adanya seruan di media sosial. Beberapa jendela toko dihancurkan," ujar polisi. "Dalam beberapa kesempatan, petugas polisi harus membubarkan pemuda yang agresif melemparkan batu bulat serta bom molotov ke arah petugas. Terdapat 50 petugas polisi dikerahkan, namun tidak ada yang terluka.

Dari enam yang ditangkap, tiga di antaranya adalah gadis berusia 15 hingga 16 tahun. Mereka adalah seorang warga negara Bosnia, Portugis, dan Somalia; tiga anak laki-laki berusia 15 hingga 17 tahun yang merupakan warga negara Swiss, Georgia, dan Serbia; serta seorang pria Swiss berusia 24 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Cukup jelas dari apa yang kami lihat adalah bahwa anak-anak muda ini pada malam hari terinspirasi oleh situasi di Prancis," kata juru bicara kepolisian Lausanne.

Pierre-Antoine Hildbrand, anggota dewan Lausanne mengatakan kepada penyiar publik Swiss RTS bahwa upaya untuk menjarah toko tidak dibenarkan. "Kami tidak memulai demonstrasi. Kami menghadapi orang-orang yang mengorganisir untuk memecahkan jendela dan menyita barang," katanya.

CHANNEL NEWS ASIA 

Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Israel Beli Jet Siluman F-35 hingga Mengenang Lady Diana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

12 jam lalu

Beyonce. Instagram/@beyonce
Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.


Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

18 jam lalu

Ziad Mansour, duduk di samping puing-puing rumah yang hancur akibat serangan mematikan Israel  di Rafah , Jalur Gaza, 9 Januari 2024. Perang antara Israel dan Kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza sudah memasuki hari ke-100, sejak pertama kali pecah pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sebanyak 23.843 orang di Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.


Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Foto udara menunjukkan kawasan Place de l'Etoile dan Arc de Triomphe yang sepi di Paris, saat lockdown untuk memperlambat penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) Prancis, Rabu, 1 April 2020. REUTERS/Pascal Rossignol
Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

8 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

11 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

12 hari lalu

Ilustrasi wifi di ponsel. Shutterstock
Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

12 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

17 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

25 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.