TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joe Biden mengumumkan skema baru untuk memberikan keringanan pinjaman mahasiswa Amerika Serikat. Ia mengecam Mahkamah Agung karena memblokir rencana memutihkan utang ratusan miliar dolar yang populer di kalangan pemilihnya itu.
Mahkamah Agung memblokir rencana Biden untuk menghapus utang mahasiswa senilai US$430 miliar atau sekitar Rp 6,4 kuadriliun. Putusan yang disambut baik oleh Partai Republik itu mengancam akan membongkar sebagian dari agenda kebijakan presiden dari Partai Demokrat tersebut.
Biden mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahannya akan mengupayakan keringanan pinjaman mahasiswa melalui jalan lain, yakni Undang-Undang Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan meluncurkan proses mekanisme kebijakan yang kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan.
“Saya tidak akan berhenti berjuang untuk memberikan apa yang dibutuhkan peminjam, terutama yang berada di ujung bawah skala ekonomi,” kata Biden di Gedung Putih, Jumat, 30 Juni 2023.
Sebagian dari rencana tersebut, Departemen Pendidikan bakal menyelesaikan program untuk mengurangi pembayaran oleh peminjam – dengan pinjaman sarjana setiap bulan menjadi 5 persen dari pendapatan diskresioner 10 persen. Pemerintah meyakini ini akan membantu mereka menghemat US$1.000 setahun.
Pengampunan pinjaman akan ditawarkan kepada peminjam dengan saldo US$12.000 atau kurang setelah 10 tahun pembayaran daripada 20 tahun - manfaat yang ditujukan untuk membantu lulusan community college.
Pemilih progresif, yang merupakan bagian dari koalisi yang memenagkan Biden pada Pemilu 2020, telah lama menekan Gedung Putih untuk mengatasi pinjaman mahasiswa. Sementara keputusan pengadilan mengintensifkan seruan untuk tindakan lebih lanjut.
"Presiden memiliki lebih banyak alat untuk membatalkan utang mahasiswa - dan dia harus menggunakannya," kata Senator Demokrat Elizabeth Warren, suara progresif terkemuka, di Twitter setelah keputusan Mahkamah Agung dan sebelum Biden berbicara.
Anggota DPR dari Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, juga mendesak Biden menggunakan otoritas berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Tinggi untuk melanjutkan pengampunan pinjaman sebelum pembayaran dilanjutkan setelah jeda. "Kami masih memiliki kekuatan untuk membatalkan dan harus menggunakannya, atau kami sedang melihat krisis ekonomi bagi jutaan orang," katanya di Twitter.
Sekitar 53 persen orang Amerika mendukung program pengampunan pinjaman siswa asli Biden. Sedangkan 81 persen Demokrat mendukungnya, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos tahun ini.
Apa Itu Kredit Mahasiswa AS
Di Amerika Serikat, pinjaman mahasiswa untuk membantu warga mengakses pendidikan tinggi. Pada 2018, 70 persen lulusan perguruan tinggi menggunakan pinjaman untuk menutupi sebagian atau seluruh pengeluaran mereka.
Utang kredit mahasiswa terus membesar sejak 2006, hingga mencapai US$1,73 triliun pada Juli 2021. Pada 2019, mahasiswa yang meminjam untuk menyelesaikan gelar sarjana memiliki utang sekitar $30.000 atau Rp450 juta ketika lulus.
Hampir setengah dari semua pinjaman adalah untuk sekolah pascasarjana, biasanya dalam jumlah yang jauh lebih tinggi. Jumlah pinjaman sangat bervariasi berdasarkan ras, kelas sosial, usia, jenis institusi, dan gelar yang diincar. Pada 2017, utang pelajar merupakan kewajiban non-hipotek terbesar untuk rumah tangga AS. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan batas pinjaman mendorong kenaikan biaya kuliah.
Pinjaman pelajar memainkan peran penting dalam pendidikan tinggi AS. Hampir 20 juta orang Amerika kuliah setiap tahun, di antaranya hampir 12 juta – atau 60% – meminjam setiap tahun untuk membantu menutupi biaya. Pada 2021, sekitar 45 juta orang Amerika memiliki kredit mahasiswa, dengan saldo rata-rata sekitar $30.000.
REUTERS
Pilihan Editor 7 Fakta Kerusuhan Prancis: dari Ribuan Warga Ditahan sampai Rasisme Penyebab Demo