TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen Rusia sedang menyelidiki apakah agen mata-mata Barat berperan dalam pemberontakan yang dibatalkan oleh tentara bayaran Grup Wagner pada Sabtu, kantor berita TASS mengutip Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan pada Senin, 26 Juni 2023.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi RT Rusia, Lavrov mengatakan Duta Besar AS Lynne Tracy telah berbicara dengan perwakilan Rusia pada Minggu dan memberikan "sinyal" bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam pemberontakan, tetapi diharapkan persenjataan nuklir Rusia akan tetap aman, seperti dilansir TASS.
Dia juga mengutip Tracy yang mengatakan bahwa pemberontakan itu adalah urusan dalam negeri Rusia. Ditanya apakah ada bukti bahwa baik dinas intelijen Ukraina maupun Barat tidak terlibat dalam pemberontakan tersebut, Lavrov menjawab:
"Saya bekerja di departemen yang tidak mengumpulkan bukti tentang tindakan ilegal, tetapi kami memiliki struktur seperti itu, dan saya jamin, mereka sudah memahami ini."
Biden bantah Barat dan sekutu cawe-cawe
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menganggap pemberontakan singkat oleh tentara bayaran Grup Wagner terhadap Kremlin adalah bagian dari perjuangan dalam sistem Rusia. Ia menegaskan, Amerika Serikat dan sekutunya tidak cawe-cawe alias ikut campur di dalamnya.
"Kami tidak ada hubungannya dengan ini," kata Biden di Gedung Putih pada Senin, 26 Juni 2023, dalam komentar pertamanya soal pemberontakan tentara bayaran yang gagal di akhir pekan kemarin.