Biden ikut pantau pemberontakan
Perebutan kekuasaan di Rusia beberapa hari lalu berlangsung dramatis. Para pemberontak meluncur ke Moskow, namun berhenti sebelum mencapai ibu kota.
Ikut memantau dinamika itu, Biden mengaku telah mengarahkan tim keamanan nasionalnya untuk memperbarui situasi "jam demi jam" dan mempersiapkan berbagai skenario. Ia tidak memberikan perincikan.
Biden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu, 25 Juni 2023. Ia akan berbicara dengannya lagi pada Senin atau Selasa pagi
Gedung Putih mengatakan Biden juga berkonsultasi pada Senin dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni tentang situasi tersebut. Biden mengatakan dia dan timnya akan terus menilai dampak dari insiden tersebut.
"Masih terlalu dini untuk mencapai kesimpulan pasti tentang ke mana arahnya," tambahnya.
Gedung Putih juga bantah keterlibatan Barat
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan mengatakan pesan Biden bahwa Barat tidak terlibat, dikirim langsung ke Rusia melalui berbagai saluran diplomatik. Dia tidak menjelaskan tanggapan Rusia.
Komunitas intelijen AS sadar bahwa pemberontakan yang diatur oleh kepala Wagner Yevgeny Prigozhin "adalah suatu kemungkinan.” Komunitas juga telah memberi pengarahan terkait kepada Kongres AS sebelum dimulai, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Beberapa pemimpin Barat juga mengatakan insiden itu menunjukkan ketidakstabilan tumbuh di Rusia sebagai akibat dari keputusan Presiden Vladimir Putin untuk mengirim angkatan bersenjatanya ke Ukraina awal tahun lalu.
Pemerintahan Biden tidak akan membahas persepsi yang dipegang secara luas di Washington bahwa pemberontakan menunjukkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah dilemahkan oleh perang 16 bulannya melawan Ukraina.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matt Miller mengatakan kepada wartawan bahwa belum jelas apa implikasi akhir dari apa yang akan terjadi. Tetapi dia mencatat pemberontakan pada Putin secara langsung adalah hal baru.