TEMPO.CO, Jakarta - Rudal Ukraina pada Kamis, 22 Juni 2023, menghantam salah satu dari sedikit jembatan yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan daratan Ukraina, kata pejabat yang ditunjuk Rusia, memotong salah satu rute pasokan utama untuk pasukan pendudukan Rusia di Ukraina selatan.
Sementara itu di front timur, pasukan Ukraina menahan pasukan Rusia dan tidak membiarkan "satu meter pun" kemajuan Rusia, kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar di aplikasi Telegram pada Kamis.
Dia menambahkan pasukan Ukraina di front selatan, di mana beberapa desa direbut kembali minggu lalu, "secara bertahap bergerak maju. Kami telah mencapai sebagian keberhasilan. Kami memukul mundur musuh dan meratakan garis depan".
Ukraina menyerang jalur pasokan Rusia untuk mengganggu pertahanan Moskow atas wilayah pendudukan di selatan, di mana Kyiv berada pada tahap awal serangan balasan yang paling ambisius dalam perang yang telah berlangsung selama 16 bulan.
Kyiv mengatakan sejauh ini telah merebut kembali delapan desa, tetapi belum mengerahkan sebagian besar pasukannya untuk berperang dan pasukannya belum mencapai garis pertahanan utama Rusia.
Vladimir Saldo, kepala administrasi yang dipasang Rusia di provinsi Kherson yang diduduki, merilis video dirinya di jembatan jalan Chonhar, tempat kawah bekas rudal yang menembus aspal.
"Satu tindakan lagi yang tidak berarti yang dilakukan oleh rezim Kyiv atas perintah dari London. Serangan itu tidak menyelesaikan apa pun sejauh menyangkut operasi militer khusus," katanya, berjanji untuk memperbaiki jembatan dan memulihkan lalu lintas. Ukraina tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan jembatan itu.
Jembatan itu adalah salah satu dari segelintir jalan akses ke Krimea, yang dihubungkan oleh tanah genting sempit ke daratan Ukraina.
Rute alternatif membutuhkan jalan memutar selama berjam-jam di jalan yang kondisinya buruk. Kantor baru RIA Rusia mengutip pejabat transportasi yang dipasang di Rusia mengatakan perbaikan jembatan bisa memakan waktu berminggu-minggu.
Jembatan itu berada di luar jangkauan roket medan perang yang telah digunakan Ukraina selama setahun, tetapi dalam jangkauan senjata yang baru dikerahkan seperti rudal jelajah yang diluncurkan udara Inggris dan Prancis, memungkinkan Kyiv untuk mencapai rute logistik yang dianggap aman oleh Rusia beberapa minggu lalu.