TEMPO.CO, Jakarta -Dino Patti Djalal, pendiri sekaligus Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) mengungkapkan bahwa isu perubahan iklim perlu dimasukan dalam strategi pembangunan Indonesia.
“Siapa pun calon presiden dalam Pemilu 2024,” kata Dino dalam press briefing Indonesia Net Zero Summit 2023 di Jakarta, Rabu (21/6/2023). Kebijakan ini menurut Dino diperlukan karena Indonesia memiliki target net-zero emission pada 2060.
Dino mencontohkan bahwa salah satu upaya Eropa dalam menjaga iklim adalah membuat Undang-undang. Jika terdapat pihak yang tidak melakukan kebijakan pemerintah yang sejalan dengan net-zero, maka mereka akan melanggar UU tersebut.
Dalam memberikan contoh tersebut, dia juga membandingkan dengan Indonesia yang sudah memiliki target, namun belum ada ketentuan yang jelas. “Kalau di sini (Indonesia) sudah ada targetnya. Tapi masih terserah (belum ada aturan atau strategi khusus),” ujar dia.
“[Hal itu perlu] mengingat hal ini menjadi apa yang diinginkan dari generasi muda atau generasi net-zero,” jelasnya. Dino menjelaskan bahwa generasi net-zero adalah generasi yang terdiri dari generasi Y, generasi Z dan yang lahir setelahnya.
Untuk itu, FPCI akan menggelar Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2023 pada Sabtu 24 Juni.
Konferensi iklim tahunan ini merupakan peluang bersama bagi menteri, pejabat, diplomat, aktivis, musisi, selebritas, pemuda, masyarakat sipil, dan berbagai kalangan lainnya untuk membicarakan isu iklim, khususnya di Indonesia, serta untuk berdiskusi dan menyampaikan aspirasi mereka terkait pencapaian net-zero emission Indonesia.
"Ini yang kedua kalinya, tahun lalu sudah terlaksana menjadi climate forum terbesar di Indonesia meski pun dalam situasi pandemi. Namun, tetap berjalan dan tahun ini lebih banyak pesertanya, karena diadakan secara offline sudah sekitar 5.000 orang yang mendaftar."
"Intinya kami akan mendorong masyarakat terutama pemerintah untuk get out of your comfort zone," imbuhnya.
Tema yang diambil adalah it's now or never, karena kalau mau mencapai dunia 1,5 derajat sebelum menjelang pertengahan abad, emisi harus dipotong 50 persen dari sekarang".
"Ini sudah dihitung karbon stock berapa emisi yang harus dikurangi untuk menjaga agar carbon stock memenuhi target 1,5 derajat sesuai dengan Perjanjian Paris," Dino menambahkan.
Pilihan Editor: Pemanasan Global Sudah 1,1 Derajat, Peran Filantropis dan Yayasan Digugah
FATIMA ASNI SOARES