Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tarik Ulur Pengakuan Belanda Atas Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Reporter

image-gnews
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berjabat tangan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo saat tiba dalam acara KTT G20 di Nusa Dua, Bali, 15 November 2022 . REUTERS/Kevin Lamarque/Pool
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berjabat tangan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo saat tiba dalam acara KTT G20 di Nusa Dua, Bali, 15 November 2022 . REUTERS/Kevin Lamarque/Pool
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dahulu mengalami masa kolonial yang sangat panjang di bawah pemerintahan Belanda. Setelah berjuang penuh tumpah darah, Soekarno dan Mohammad Hatta pun berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Namun, ada serangkaian peristiwa yang mengikuti kemerdekaan yang penuh dengan rintangan.

Belanda menganggap proklamasi Soekarno-Hatta tidak sah secara hukum. Mereka merasa masih memiliki kedaulatan atas Indonesia sehingga tidak mengakui independensi negara kepulauan tersebut. Hal ini kemudian berujung pada konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Indonesia dan Belanda atau biasa disebut Revolusi Nasional Indonesia 1945–1949.

Belanda bersama sekutu berusaha menjajah kembali Indonesia. Mereka tiba di Tanah Air dalam peristiwa Agresi Militer Belanda I dan II setelah pemerintahan resmi sempat berfungsi untuk beberapa waktu. Wilayah Jawa dan Sumatra menjadi target dengan pertempuran hebat di sekitar Yogyakarta dan Surabaya. Belanda juga berusaha memperkuat keberadaannya di lokasi-lokasi strategis seperti Sabang, Medan, Palambang, dan Padang.

Selama masa Perang Kemerdekaan Indonesia (nama lain untuk peristiwa 1945–1949), terjadi banyak genosida yang menyebabkan lebih dari 100.000 orang Indonesia meninggal dunia. Sementara dari pihak Belanda sendiri, sekitar 5.300 serdadu gugur atas upaya perlawanan bangsa Indonesia.

Perjanjian Renville dan Konferensi Meja Bundar

Awal 1948, Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai mempromosikan pembicaraan damai yang berlangsung di USS Renville. Beberapa kesepakatan tercapai, tetapi Belanda terus melawan kemerdekaan Indonesia. 

AS secara tegas mendukung kemerdekaan Indonesia dengan mengancam pembatalan dana pemulihan ekonomi “Marshall Plan” bagi Belanda jika mereka masih bersikeras. Hal itu turut didukung oleh perlawanan Indonesia yang berkelanjutan, memaksa Belanda untuk menyerah. Perjanjian Renville akhirnya ditandatangani pada 17 Januari 1948 dengan pengakuan sebagian wilayah Indonesia (hanya Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra).

Karena Perjanjian Renville dirasa lebih menguntungkan Belanda daripada Indonesia, kedua belah pihak kembali bertemu dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag pada 23 Agustus–2 November 1949. Usai melalui masa negosiasi yang intens dan tekanan politik, barulah Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949.

Permintaan Maaf Belanda

Hasil penelitian besar Belanda berjudul “Kemerdekaan, Dekolonisasi, Kekerasan, dan Perang di Indonesia, 1945–1950” terbit pada 16 Februari 2022. Melalui studi oleh tiga institut ilmu pengetahuan (KITLV, NIMH, dan NIOD) menyimpulkan bahwa pemerintah dan pemimpin militer Belanda telah sengaja melakukan pembiaran atas penggunaan kekerasan ekstrem yang dilancarkan secara sistematis dan meluas selama Perang Kemerdekaan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte merespons cepat publikasi tersebut dengan menyatakan permintaan maaf kepada Indonesia atas segala kekerasan ekstrem yang berlangsung selama perang kemerdekaan. “Saya, atas nama pemerintah Belanda dan kabinet-kabinet sebelumnya, meminta maaf yang dalam kepada bangsa Indonesia,” ujar Rutte pada Kamis, 17 Februari 2022 dari Brussel.

Sebelumnya, saat kunjungan ke Indonesia pada Maret 2020, Raja Belanda Willem Alexander juga sempat meminta maaf atas hal terkait.

Pengakuan Terbaru

Permintaan maaf Mark Rutte pada 2022 lalu disusul oleh pernyataannya bahwa Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) adalah 17 Agustus 1945, bukan 27 Desember 1949. Hal itu ia ungkap di hadapan para parlemen di Den Haag.

“Belanda mengakui 17 Agustus 1945 (sebagai Hari Kemerdekaan RI), sepenuhnya dan tanpa syarat. Kami memandang proklamasi sebagai fakta sejarah,” kata Mark Rutte pada Rabu, 14 Juni 2023.

Ini adalah pertama kalinya bagi pihak Belanda mengakui 17 Agustus 1945 sebagai Hari Kemerdekaan RI. Walau demikian, belum jelas apa implikasi hukum dari pengakuan Rutte tersebut. Mark Rutte lantas mengaku akan mencari jalan keluar bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi supaya pernyataannya dapat diterima kedua belah pihak.

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM 

Pilihan Editor: Rumah Menteri India di Negara Bagian Manipur Dibakar Massa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

9 jam lalu

Cut Nyak Dien. peeepl.com
Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.


Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

13 jam lalu

Presiden Joko Widodo berfoto bersama 5 desainer terpilih  saat peluncuran logo resmi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Istana Negara, Jakarta, Selasa 30 Mei 2023. Sebelumnya telah dilakukan voting terhadap lima kandidat logo. Adapun proses jajak pendapat itu sudah ditutup per 20 Mei 2023. Totalnya ada 500 ribu orang berpartisipasi dalam pemilihan logo ibu kota baru tersebut. Sementara ada 5 logo IKN yang ditawarkan dalam proses pemilihan. TEMPO/Subekti.
Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN


Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

1 hari lalu

Mahfud MD di UII Yogyakarta Selasa (30/4). Dok.istimewa.
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

9 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

12 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

24 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

25 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

25 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

31 hari lalu

Pengunjung melihat koleksi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023. Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat tentang detik-detik Kemerdekaan Indonesia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

serangkaian proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terjadi di bulan Ramadan


Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

40 hari lalu

(Tiga dari kiri) Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus Wim van den Doel, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns dalam penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

Universitas Erasmus Rotterdam, atau biasa dikenal sebagai Erasmus University Rotterdam (EUR), adalah universitas riset yang terletak di Rotterdam, Belanda.