Kekerasan Ekstrem
Kajian ekstensif berjudul Over de Grens diterbitkan pada Februari tahun ini. Laporan tebal hampir enam ratus halaman menggambarkan dengan sangat rinci kekerasan yang mengerikan dan hampir tak terlukiskan pada periode itu. Dari kedua sisi.
Kesimpulan politik terpenting adalah bahwa tidak ada kekerasan insidental di pihak Belanda, seperti yang dikatakan selama beberapa dekade. Para peneliti berbicara tentang "kekerasan ekstrim" dalam "skala besar" oleh angkatan bersenjata Belanda yang sengaja dikerahkan. Politisi di Den Haag mengetahui hal ini, tetapi tidak bertindak.
Pada 2011, kabinet Belanda meminta maaf kepada penduduk Indonesia atas periode kekerasan yang ekstrim. Raja melakukannya tiga tahun lalu selama periode 1940 hingga 1945. Perang menelan korban sekitar 5.300 orang Belanda, dibandingkan dengan kemungkinan sekitar 100.000 orang Indonesia.
Pilihan Editor: Akhirnya, Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
ADL | NU