Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Tolak Jual Jet Tempur F-35 ke Bangkok: Terlalu Canggih untuk Thailand

Reporter

image-gnews
Pesawat pembom B-1B Angkatan Udara AS, jet tempur F-35A Angkatan Udara Korea Selatan, dan jet tempur F-16 Angkatan Udara AS membentuk formasi saat latihan udara bersama, Korea Selatan, 19 Februari 2023. South Korean Defence Ministry/Handout via REUTERS
Pesawat pembom B-1B Angkatan Udara AS, jet tempur F-35A Angkatan Udara Korea Selatan, dan jet tempur F-16 Angkatan Udara AS membentuk formasi saat latihan udara bersama, Korea Selatan, 19 Februari 2023. South Korean Defence Ministry/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAmerika Serikat telah menolak untuk menjual jet tempur siluman F-35 ke Thailand karena masalah pelatihan dan persyaratan teknis, kata angkatan udara negara Asia Tenggara itu pada Kamis 25 Mei 2023.

Thailand, yang ditetapkan sebagai Sekutu Utama Non-NATO oleh Amerika Serikat pada 2003, tahun lalu telah menyisihkan anggaran 13,8 miliar baht atau Rp5,9 triliun untuk membeli jet baru guna menggantikan F-5 dan F-16 buatan AS yang sudah tua.

Mereka mengidentifikasi hingga delapan jet Lockheed Martin F-35A sebagai targetnya.

Namun, penjualan pesawat tempur generasi kelima tunduk pada persyaratan yang mencakup batasan waktu, persyaratan teknis, dan kompatibilitas pemeliharaan. “Oleh karena itu, Amerika Serikat tidak dapat menawarkan penjualan tersebut,” kata juru bicara angkatan udara Thailand (Royal Thai Air Force /RTAF) Marshall Prapas Sorchaidee dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.

Meski demikian, RTAF mengungkapkan kepada media Thailand, The Nation, pada Selasa lalu, bahwa Duta Besar AS Robert F Godec bertemu dengan Kepala RTAF ACM Alongkorn Wannarot minggu lalu untuk secara pribadi memberitahukan keputusan Washington kepadanya.

Washington telah menolak permintaan RTAF untuk membeli dua jet tempur F-35 dengan alasan bahwa Thailand tidak siap untuk pesawat canggih tersebut. Sumber tersebut mengutip Godec yang mengatakan bahwa RTAF tidak memiliki fasilitas atau tindakan pengamanan yang diperlukan untuk mengakomodasi jet tempur.

Namun, sumber itu menyatakan keraguan, dengan mengatakan penolakan itu mungkin karena pemerintahan Presiden Joe Biden yakin Bangkok terlalu condong ke Beijing.

Sumber itu mengatakan utusan AS telah mengatakan kepada kepala RTAF bahwa “ketika Thailand siap, AS akan bersedia mengadakan pembicaraan lagi tentang pengadaan jet tempur F35”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jet tempur F-35 adalah salah satu pesawat tempur tercanggih di dunia dan dianggap sebagai ekspor sensitive. Jet ini hanya dijual ke sekutu terdekat Amerika Serikat, yang di Indo-Pasifik meliputi Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.

Thailand saat ini memiliki 12 jet tempur JAS-39 Gripen buatan Saab Swedia selain model buatan AS, banyak di antaranya telah beroperasi selama beberapa dekade.

Militer Thailand telah menggunakan teknologi AS sejak era Perang Vietnam, ketika menampung personel angkatan udara dan angkatan laut AS di pangkalannya. Thailand pun telah bertahun-tahun menjadi tuan rumah latihan tahunan "Cobra Gold" dengan Amerika Serikat.

Hubungan hangat itu, bagaimanapun, telah tegang oleh kudeta militer Thailand terhadap pemerintah terpilih pada 2006 dan 2014. Juga kekhawatiran AS tentang tawaran oleh pemerintah yang didukung tentara terhadap kekuatan saingan China.

Prapas mengatakan angkatan udara masih akan mengganti jet F-16 dan Amerika Serikat telah menawarkan model F-15 dan F-16 yang ditingkatkan, yang dapat ditransfer lebih cepat.

Pilihan Editor: Angkatan Laut Amerika Serikat Pecat Komandan Fasilitas Jet Tempur F-35

REUTERS | THE NATION

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

6 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

9 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

14 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

15 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

17 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

17 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

18 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

1 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.


Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

1 hari lalu

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

Perayaan Songkran dijuluki sebagai tujuh hari berbahaya karena banyaknya korban di jalan raya karena kecelakaan.